JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengonfirmasi kabar meninggalnya Kame (50), pengemudi truk sampah dari Suku Dinas (Sudin) LH Jakarta Utara, yang diduga kelelahan akibat mengantre belasan jam untuk membuang sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.
Humas DLH DKI Jakarta, Yogi Ikhwan, menjelaskan bahwa Kame meninggal dunia pada Sabtu (20/12/2025) lalu di Klinik Jantung Hasna Medika, Indramayu, Jawa Barat.
"Berdasarkan keterangan yang diperoleh, almarhum meninggal dunia pada Sabtu 20 Desember 2025 pukul 10.02 WIB di Kabupaten Indramayu saat sedang pulang kampung untuk menghadiri acara pernikahan anaknya," ujar Yogi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, dikutip Senin (22/12/2025).
Baca juga: Antrean di Bantargebang Telan Korban Lagi, Sopir Truk Sampah Meninggal Diduga Kelelahan
Menurut Yogi, Kame diketahui memiliki riwayat penyakit jantung dan rutin mengonsumsi obat-obatan terkait kondisinya tersebut.
"Selama ini rutin mengonsumsi obat jantung serta obat pengencer darah," kata Yogi.
var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=sopir truk sampah, Dinas Lingkungan Hidup DKI, sopir truk sampah meninggal, sopir truk sampah kelelahan&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8yMi8wOTUzMjc3MS9wZW55ZWJhYi1tZW5pbmdnYWxueWEtc29waXItdHJ1ay1zYW1wYWgteWFuZy1kaWR1Z2Eta2VsZWxhaGFuLWFudHJlLWxhbWE=&q=Penyebab Meninggalnya Sopir Truk Sampah yang Diduga Kelelahan Antre Lama di Bantargebang§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `Sebelum meninggal, Kame sedang mendampingi istrinya yang tengah menjalani rawat inap. Insiden terjadi ketika ia hendak menuju ruang perawatan.
"Saat hendak menuju ruang rawat inap di lantai dua dengan menggunakan tangga, almarhum mengalami sesak napas dan sempat kehilangan kesadaran," jelas Yogi.
Kame sempat kembali sadar dan berhasil masuk ke ruang perawatan istrinya. Ia bahkan sempat meminta anaknya membelikan makanan.
Namun, ketika anaknya kembali, Kame kembali tidak sadarkan diri dan dinyatakan meninggal dunia oleh petugas medis rumah sakit.
Evaluasi Shift dan Skrining KesehatanMenanggapi antrean pembuangan sampah yang dinilai terlalu lama, Yogi menyatakan bahwa DLH DKI Jakarta akan segera mengambil langkah tindak lanjut, termasuk pengaturan operasional armada truk sampah menuju TPST Bantargebang.
Baca juga: Mabuk dan Cekcok dengan Karyawan Mal BTM, Jukir di Bogor Diciduk Polisi
"Kami akan melakukan pengaturan ulang shift dan jadwal pembuangan sampah menuju TPST Bantargebang guna mencegah penumpukan kedatangan truk pada waktu tertentu," ucap Yogi.
Selain itu, DLH DKI juga menyoroti faktor cuaca ekstrem yang diprediksi oleh BMKG akan terjadi dalam satu pekan ke depan.
"Kami menyampaikan imbauan kewaspadaan kepada para pengemudi truk sampah, mengingat kondisi cuaca berpotensi menghambat proses pembuangan sampah di TPST Bantargebang," tambahnya.
Langkah preventif lainnya yang akan segera dilakukan adalah pemeriksaan kesehatan massal bagi para pengemudi truk sampah.
"Saya sudah berkoordinasi dengan Ibu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta untuk melaksanakan screening kesehatan bagi para pengemudi truk sampah di TPST Bantargebang," ujar Yogi.




