GenPI.co - Badan Geologi menyebut sejumlah kota besar yang ada di Pulau Jawa mengalami penurunan muka tanah dengan laju lebih dari lima sentimeter per tahun.
Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL) Badan Geologi Agus Cahyono Adi mengatakan kondisi itu terjadi tak hanya di pesisir. Namun juga di datarn tinggi.
Salah satu dataran tinggi yang mengalaminya yakni di Kota Bandung dan secara lebih besar lagi yakni kawasan Bandung Raya.
Wilayah tersebut mengalami penurunan muka tanah lebih dari lima sentimeter per tahunnnya, akibat sejumlah faktor.
Agus menyampaikan faktor pertama yakni masifnya industri. Kemudian juga ada alasan tanah lunak serta sedimen muda atau kondisi geologi.
Selanjutnya terjadinya urbanisasi yang masif, beban bangunan, hingga eksplorasi air tanah yang berlebihan.
“Bandung terbentuk dari danau purba. Endapan sedimennya relatif lebih labil dibanding daerah dari bekuan lava yang lebih kuat,” katanya dikutip dari Antara, Senin (22/12).
Dia menyampaikan penyebab penurunan muka tanah ini tak semua bisa ditangani. Sebab berkaitan dengan kegeologian.
Namun ada faktor yang bisa tertangani supaya meminimalkan penurunan muka tanah, yakni dengan menghentikan pemakaian air tanah.
Selain Bandung, daerah lain yang mengalami hal serupa yakni Jakarta Utara, Semarang (Genuk, Tanjung Mas, dan Kaligawe).
Kemudian daerah Sayung di Demak, pesisir Pekalongan, Jawa Tengah. Lalu Surabaya bagian timur dan utara.
“Faktor alam tak bisa dikendalikan. Hanya bisa mengendalikan melalui pengurangan pemakaian air tanah,” ucapnya. (ant)
Video seru hari ini:




