Komisi VII minta pemerintah jadikan Lampung sentra udang terbesar

antaranews.com
9 jam lalu
Cover Berita
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia Chalim atau yang akrab disapa Nunik mendorong pemerintah untuk berupaya membangkitkan kejayaan udang Lampung sebagai salah satu sentra udang terbesar di Indonesia.

Hal itu menurut Chusnunia harus dilakukan lantaran kondisi ekspor udang asal Lampung sempat anjlok sepanjang tahun 2025 karena berbagai kombinasi faktor seperti geopolitik perdagangan, isu keamanan pangan, dan kenaikan biaya produksi.

Selain itu, dampak ketergantungan yang tinggi pada pasar Amerika Serikat juga mempengaruhi keberlangsungan perekonomian di sektor udang Lampung.

"Negara kompetitor seperti Ekuador dan India menawarkan harga yang lebih kompetitif. Ekuador, misalnya, memiliki biaya logistik yang lebih murah dan skala industri yang sangat efisien, sehingga udang asal Lampung sulit bersaing secara harga di pasar global," kata dia dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.

Dia melanjutkan untuk membangkitkan kembali kejayaan ekspor udang Lampung, pemerintah perlu melakukan langkah pembinaan.

Pembinaan itu mulai dari pembenahan di tingkat tambak hingga diplomasi perdagangan internasional.

"Lampung memiliki sejarah panjang sebagai pusat udang nasional meski demikian masih banyak tambak di Lampung menggunakan metode tradisional yang rentan penyakit,hal tersebut tentu harus diperbaiki dengan mendorong para petambak beralih ke teknologi yang lebih baik," jelasnya.

Dia juga menyarankan adanya penyatuan para petambak kecil ke dalam satu manajemen profesional sehingga mempermudah akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus sektor perikanan dengan bunga rendah untuk.

Selain itu, Nunik juga menyarankan agar mengalihkan fokus sebagian ekspor ke negara-negara dengan permintaan tinggi namun regulasi lebih longgar seperti China, Jepang, Uni Emirat Arab, dan Uni Eropa.

"Kita harus terus memaksimalkan perjanjian dagang, misalnya skema Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan negara-negara mitra agar mengurangi ketergantungan terhadap AS," katanya.

Baca juga: Menteri KKP lepas ekspor udang bersertifikat bebas Cesium 137 ke AS

Baca juga: KKP percepat sertifikasi 920 kontainer udang untuk ekspor ke AS

Baca juga: KKP: Dua kontainer ekspor udang bersertifikat bebas Cs-137 lolos di AS


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Semen Padang vs Persija Jakarta: Empati Korban Bencana, Profesionalisme Tetap Dijaga
• 14 jam lalugenpi.co
thumb
Pastikan Keamanan Jalur Mudik Nataru, Kapolri: Tol Dipantau 24 Jam, Rekayasa Lalin Disiapkan
• 2 jam lalusuara.com
thumb
Al Ghazali Menangis di Acara Gender Reveal, Bakal Punya Anak Perempuan
• 20 jam lalutabloidbintang.com
thumb
2 Tahun di Indonesia, VinFast Terus Tumbuh Berkembang
• 1 jam lalumedcom.id
thumb
100 Ribu Anak dan 37 Ribu Ibu Hamil di Gaza Terancam Kurang Gizi Akut Hingga 2026
• 8 jam lalurepublika.co.id
Berhasil disimpan.