Lapangan Kerja Kantoran Menyusut, Profesi Kerah Biru Jadi Opsi Baru Gen Z

viva.co.id
6 jam lalu
Cover Berita

Jakarta, VIVA – Di tengah ekonomi tidak pasti, generasi muda dipaksa berpikir lebih realistis soal masa depan karier. Gelar sarjana tak lagi otomatis menjamin pekerjaan stabil, sementara biaya pendidikan terus melonjak. 

Situasi ini membuat Gen Z mulai mempertimbangkan ulang jalur karier yang selama ini dipandang sebelah mata. Salah satunya adalah pekerjaan kerah biru atau blue-collar, mulai dari teknisi otomotif, manufaktur, hingga konstruksi.

Baca Juga :
Bintang Toedjoe Kenalkan Gen Z Kekayaan Herbal RI dan Pentingnya Swamedikasi
Kemendukbangga Dorong Kesadaran Anti-Bullying Lewat Gen-Z

Sektor-sektor tersebut justru menawarkan gaji tinggi dan stabilitas jangka panjang. Ironisnya, ketika minat mulai tumbuh, industri justru belum siap menyambut dan malah menciptakan jurang antara kebutuhan tenaga kerja dan generasi yang sebenarnya siap mengisi.

Awal 2025, CEO Ford Jim Farley menyebut sebanyak 5.000 posisi mekanik di Ford tidak terisi, meski semuanya menawarkan gaji enam digit dolar AS atau setara lebih dari Rp1,67 miliar per tahun, jauh di atas rata-rata pendapatan pekerja Amerika.

Ford bukan satu-satunya. Selama lebih dari satu dekade, berbagai profesi kerah biru kesulitan menarik tenaga muda. Biro Statistik Tenaga Kerja AS mencatat lebih dari 400.000 pekerjaan terampil masih kosong, dan jumlah ini diperkirakan terus bertambah. 

Sementara itu, Manufacturing Institute dan Deloitte bahkan memperkirakan 3,8 juta pekerja tambahan akan dibutuhkan dalam 10 tahun ke depan. Menurut Myriam Sullivan, Direktur Senior di Jobs for the Future’s Center for Apprenticeship & Work-Based Learning, krisis ini lahir dari “badai sempurna”, yaitu ketika tenaga kerja menua, stigma budaya terhadap pekerjaan kerah biru, serta persaingan ketat untuk tenaga terampil.

Ilustrasi industri manufaktur.
Photo :
  • freepik.com/freepik

Meski stigma masih kuat, data menunjukkan perubahan sikap. Survei Harris Poll 2024 untuk Intuit Credit Karma mencatat 78 persen warga Amerika melihat meningkatnya minat anak muda terhadap pekerjaan berbasis keterampilan. Lonjakan biaya kuliah membuat Gen Z, yang sudah dibayangi utang pendidikan, lebih tertarik pada karier bergaji tinggi tanpa harus menempuh kuliah empat tahun. 

Data National Student Clearinghouse menunjukkan pendaftaran community college berbasis vokasi naik 16 persen dalam setahun, sementara jumlah Gen Z yang belajar bidang konstruksi melonjak 23 persen pada 2022–2023.

Baca Juga :
Aksi Demonstrasi Gen Z Bulgaria Berhasil Gulingkan Pemerintahan
Gen Z Mulai Menyerah Punya Rumah, Duit Habis Buat Belanja dan Investasi Nekat!
Bukan Kerja Kantoran, Ini Profesi Baru yang Diburu Gen Z dan Gajinya Bikin Ngiler!

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Menjelang Nataru, Rano Akui Harga Ayam dan Telur Masih Tinggi
• 7 jam lalukompas.com
thumb
Angin Kencang Buat Tiang Lampu di Jembatan Suramadu Roboh, Arus Lalin Sempat Macet | KOMPAS SIANG
• 5 jam lalukompas.tv
thumb
Mendagri Tito dan Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap untuk Korban Bencana Tapanuli Tengah
• 23 jam laluliputan6.com
thumb
Orang RI Lagi Ngirit Beli Mobil Baru, Bos Toyota dan Honda Minta Ini
• 6 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Amazon Teken Kontrak dengan Netflix, James Bond Ikut Pindah Rumah
• 9 jam lalumerahputih.com
Berhasil disimpan.