Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkap harga beras di zona III mengalami lonjakan menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bapanas Maino Dwi Hartono mengatakan beras di wilayah Maluku dan Papua perlu mendapat perhatian serius.
“Beras khususnya ini beras medium maupun premium di zona 3, wilayah Maluku-Papua yang masih menjadi perhatian. Ini memang karena faktor distribusi yang memang membutuhkan biaya tidak sedikit, terutama di daerah-daerah yang remote,” kata Maino dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi 2025 di YouTube Kemendagri, Senin (22/12/2025).
Adapun, pemerintah mengandalkan peran Satgas Pengendalian Harga Beras untuk menekan harga beras. Maino mengeklaim langkah pengendalian harga beras tersebut sudah mulai terlihat di sebagian wilayah.
“Semenjak ada Satgas Pengendalian Harga Beras, harga beras medium, premium, baik di zona 1 dan 2 mengalami penurunan yang cukup signifikan dan sebetulnya sudah di bawah HET. Namun khusus di zona 3, di Maluku—Papua memang trennya masih tetap stabil tinggi,” ujarnya.
Di samping itu, Bapanas juga mengambil langkah lain dengan menyewa gudang-gudang di Papua untuk memperkuat distribusi beras.
Baca Juga
- Harga Beras Premium di Indonesia Timur Lampaui HET Jelang Nataru
- BPS: Banjir Picu Lonjakan Harga Beras di Aceh-Sumatra
- Viral! Harga Beras Bantuan Korban Banjir Rp60.000 per Kg, Wamentan Buka Suara
“Kami sudah menyewa gudang-gudang filial di seluruh wilayah Kabupaten Papua yang saat ini mungkin tidak tersedia gudang Bulog, sehingga diharapkan dengan rencana gudang-gudang tersebut, supply pasokan maupun ketersediaan beras di semua wilayah ini akan meningkat,” pungkasnya.
Selain harga beras, pemerintah juga memantau pergerakan harga cabai di sejumlah wilayah di Indonesia menjelang Hari Raya Nataru.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah memantau kenaikan harga komoditas pangan yang terdampak faktor cuaca, di samping tingginya permintaan saat momentum hari besar keagamaan nasional.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN) Kemendag Iqbal Shoffan Shofwan menyampaikan bahwa menjelang periode libur Natal dan tahun baru (Nataru), terdapat fluktuasi harga pada komoditas tertentu seperti cabai, meskipun masih terkendali.
“Sepertinya sejauh ini masih baik, tetapi yang perlu kita garis bawahi adalah komoditas seperti cabai segala macam karena faktor cuaca,” kata Iqbal saat ditemui di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Kamis (19/12/2025).
Menurutnya, potensi kenaikan harga komoditas pangan tersebut akan berkurang saat musim hujan diperkirakan berakhir pada Maret 2026, bertepatan dengan momentum hari raya Idulfitri.


:strip_icc()/kly-media-production/medias/5451678/original/009796600_1766330218-WhatsApp_Image_2025-12-21_at_21.01.20.jpeg)

