Pasuruan (beritajatim.com) – Harga sayur-mayur di wilayah dataran tinggi Kabupaten Pasuruan kini mulai menunjukkan tren positif setelah sempat mengalami penurunan harga yang cukup tajam. Meski sebelumnya petani mengeluh, saat ini nilai jual komoditas sayur di tingkat petani dilaporkan sudah berangsur normal kembali.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan, Agus Setiya Wardana, memastikan bahwa fluktuasi harga yang terjadi pekan lalu dipicu oleh puncak musim panen dan gangguan distribusi akibat banjir di wilayah lain. Agus juga menepis kekhawatiran terkait isu impor kentang asal China yang sempat meresahkan para petani lokal.
“Isu impor kentang dari China itu sebenarnya untuk industri bahan baku snack, bukan untuk konsumsi sayur di pasar,” jelas Agus Wardana, Senin (22/12/2024).
Mengenai ketersediaan sarana produksi, pihak legislatif menegaskan bahwa distribusi pupuk bagi petani di wilayah atas saat ini sudah berjalan lancar tanpa ada kelangkaan. Hal ini sekaligus menjawab keresahan warga pegunungan yang sebelumnya sempat kesulitan mendapatkan asupan nutrisi untuk tanaman mereka.
Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), masyarakat diimbau untuk tidak panik terhadap ketersediaan bahan pangan di pasar. Stok sayur-mayur di wilayah Pasuruan dipastikan melimpah karena bertepatan dengan masa panen raya di berbagai sentra pertanian.
“Hari ini karena musim panen, maka tidak akan terjadi kenaikan harga yang signifikan dan stok sayuran di Kabupaten Pasuruan aman,” pungkas Wardana.
Menurut data dari Siskaperbapo, harga kentang saat ini sudah mencapai Rp14.000, sementara harga kol mencapai Rp7.000. Meski harga naik, namun kenaikannya tergolong lambat, yakni sekitar 0,5 persen hingga 0,8 persen. (ada/kun)



