Mentan Ancam Tindak Tegas Produsen Main Harga Pangan Jelang Nataru

kumparan.com
2 jam lalu
Cover Berita

Pemerintah memperingatkan produsen pangan yang memainkan harga menjelang Natal dan Tahun Baru 2026. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyatakan bakal menindak tegas produsen yang menjual komoditas pangan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Pemerintah telah menetapkan sejumlah HET seperti beras, minyak goreng, ayam, dan telur.

“Bukan lagi imbauan, ditindak tegas. Terutama minyak goreng, kita sudah tetapkan HET, masih bermain-main. Kita tindak tegas,” ujar Amran dalam konferensi pers, Senin (22/12).

Dalam pengawasan terbaru, Kementan menemukan adanya indikasi pelanggaran harga yang dilakukan oleh produsen minyak goreng.

“Kemarin kami dapatkan, ada dua perusahaan yang menaikkan harga. Kami periksa dahulu, dan harganya di atas HET. Sehingga kami minta dilacak sampai produsennya, dan diperiksa,” kata Amran.

Menurut dia, pemerintah tidak ingin masyarakat menjadi korban ulah segelintir pelaku usaha yang memanfaatkan situasi Nataru.

Apalagi, Indonesia berada dalam kondisi pasokan yang sangat memadai, baik untuk beras maupun minyak goreng. Melihat kondisi tersebut, kenaikan harga pangan dinilai tidak masuk akal dan berpotensi merugikan publik.

Mayoritas Pengusaha Patuh

Amran menuturkan, mayoritas pengusaha pangan sebenarnya telah mematuhi aturan dan menjaga stabilitas harga. Namun, pemerintah tidak akan ragu menindak oknum yang terbukti melanggar.

Satgas pengawasan pun telah diterjunkan untuk memastikan praktik curang tidak terus berlanjut. “Kami minta, Satgas yang tindak. Sudah turun, periksa. Ditindak tegas,” tegasnya.

Pemerintah menyiapkan sanksi berat bagi pelanggar HET. Tidak hanya sanksi administratif, tetapi juga ancaman pidana hingga pencabutan izin usaha jika pelanggaran terbukti dilakukan secara sengaja.

“Sanksinya, kalau terbukti, itu pidana dan pencabutan izin,” ujar Amran.

Ia mencontohkan temuan harga minyak goreng yang dijual jauh di atas ketentuan.

“Dia menjual Rp 18.000. Belinya harusnya Rp 15.700, dijual Rp 18.000. Itu enggak boleh. Enggak ada alasan,” kata Amran.

Amran kembali mengingatkan agar pelaku usaha tidak memanfaatkan momentum Natal dan Tahun Baru demi keuntungan sepihak.

Pemerintah, kata dia, berkomitmen menjaga stabilitas harga dari Nataru hingga memasuki Ramadan tahun depan, karena stok pangan nasional saat ini berada dalam kondisi lebih dari cukup.

Dengan ultimatum ini, pemerintah berharap stabilitas harga pangan tetap terjaga dan masyarakat dapat merayakan Nataru tanpa terbebani lonjakan harga akibat praktik curang segelintir pihak.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
5 Sikap yang Perlu Diterapkan untuk Jadi Perempuan Anggun
• 7 jam lalubeautynesia.id
thumb
Link Live Streaming Semen Padang Vs Persija di BRI Super League
• 7 menit lalubola.com
thumb
BMKG Prakirakan Mayoritas Wilayah Indonesia Diguyur Hujan Hari Ini
• 11 jam lalujpnn.com
thumb
Pemkab Nagan Raya bagikan 300 seragam sekolah untuk korban banjir
• 8 jam laluantaranews.com
thumb
Unggahan Lama Aura Kasih Dibongkar Netizen, Dugaan Kedekatan dengan Ridwan Kamil Muncul Lagi
• 16 jam laluintipseleb.com
Berhasil disimpan.