Omzet Perajin Telur Asin Naik 3.000-4.000 Persen karena Program MBG

kumparan.com
8 jam lalu
Cover Berita

Yayak Surayak tak pernah mengira jika usaha beternak itik dan membuat telur asin yang dilakukannya ternyata bisa mensejahterakan keluarga dan warga sekitar.

Sebab, selama ini ia hanya bisa menjual 100-200 butir telur asin dalam seminggu dan sekarang setelah menjadi pemasok dapur MBG (Makan Bergizi Gratis), ia bisa menjual 3.000-5.000 butir tiap Minggu atau naik 2.900-4.900 persen.

“Alhamdulillah, sejak adanya MBG di sini, peternak itik seperti kami menjadi sangat terbantu. Kalau selama ini kami hanya bisa menjual 100 sampai 200 butir telur per minggu, sekarang sekali kirim bisa 3.000 sampai 5.000 butir telur asin dan langsung dibayarkan,” kata Yayak saat ditemui di rumahnya, di Dusun Penjalinan, Desa Sidorejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Sabtu, akhir pekan lalu, disampaikan dalam rilis, Senin (22/12).

Usaha pembuatan telur asin yang diupayakan Yayak juga membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar. Jika semula cukup membuat telur asin sendirian, ia kini tak mampu lagi mengerjakannya dengan tenaga sendiri.

Kini ia mulai mempekerjakan ibu-ibu tentangga di sekitar rumahnya. “Sekarang ada 4 sampai 5 orang yang membantu, sementara satu orang lagi untuk packing,” ujarnya.

Telur asin untuk menu MBG yang diminta SPPG (Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi) biasanya yang tidak terlalu asin. Karena itu prosesnya menjadi lebih cepat.

Jika telur asin yang dijual di pasar umum biasanya memerlukan waktu 12 sampai 15 hari untuk pengasinan, telur asin untuk MBG hanya memerlukan waktu 7 sampai 8 hari. “Waktu pengasinannya lebih cepat, supaya tidak terlalu asin,” kata Yayak.

Dengan bertambahnya permintaan telur asin dari beberapa dapur MBG di Kecamatan Sumber Sari, Yayak mulai berpikir untuk menyiapkan stok telur yang lebih banyak. Karena itu dia kini mulai memperbesar kandang dan menambah jumlah itik yang dipeliharanya. “Kita tambah bebeknya, kita kembangkan usaha peternakannya dulu,” ujarnya.

Karena peningkatan omzet penjualan telur itik yang dia rasakan, Yayak sangat berharap agar program MBG terus berlanjut.

“Sebab, perajin kecil seperti saya ini sangat terbantu, karena omzetnya naik sampai 3.000 persen, perputarannya cepat, dan sampai ke kami-kami ini. Selain itu, banyak warga yang bisa bekerja,” kata dia.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
3 Tahun Akses Terendam, Warga Rakit Perahu Eretan untuk Lintasi Banjir Bulak Barat
• 7 jam lalukompas.com
thumb
20 Gardu Induk Beroperasi, Kelistrikan Aceh Pulih Total
• 6 jam lalugenpi.co
thumb
Srikandi PLN IP Salurkan Bantuan & Beri Dukungan Moril Untuk Korban Banjir di Sumatra
• 21 jam lalujpnn.com
thumb
Sinopsis ASMARA GEN Z SCTV Episode 85, Hari Ini Senin 22 Desember 2025: Harry Tegas Menentukan Pilihan, Aqeela Jadi Prioritas 
• 7 jam lalutabloidbintang.com
thumb
9 Potret lamaran Rafi Akbar anak Annisa Trihapsari, kehadiran Adjie Pangestu bukti pisah tetap kompak
• 4 jam lalubrilio.net
Berhasil disimpan.