DI era media sosial saat ini, perbendaharaan kata atau istilah baru terus bermunculan, terutama di kalangan Generasi Z dan Milenial. Salah satu kata yang paling sering digunakan dalam percakapan sehari-hari maupun di kolom komentar media sosial adalah "relate".
Lantas, apa sebenarnya arti relate dan mengapa kata ini begitu populer? Secara sederhana, kata ini digunakan untuk mengekspresikan perasaan terhubung atau memiliki pengalaman yang sama dengan orang lain. Namun, pemaknaannya dalam konteks bahasa gaul memiliki nuansa yang lebih spesifik dibandingkan definisi kamus aslinya.
Definisi Relate Secara Bahasa dan IstilahUntuk memahami arti relate secara utuh, kita perlu melihatnya dari dua sudut pandang: etimologi bahasa Inggris dan penggunaannya sebagai bahasa slang (bahasa gaul) di Indonesia.
1. Arti Menurut Kamus Bahasa InggrisKata "relate" berasal dari Bahasa Inggris. Jika merujuk pada kamus terpercaya seperti Cambridge Dictionary atau Oxford Dictionary, kata kerja (verb) ini memiliki beberapa makna, antara lain:
- To find or show the connection: Menemukan atau menunjukkan hubungan antara dua hal atau lebih.
- To tell a story: Menceritakan atau menuturkan sebuah kisah.
- To be able to understand a situation: Mampu memahami situasi atau perasaan orang lain karena pernah mengalaminya sendiri.
Dalam konteks percakapan informal di Indonesia, makna ketiga dari definisi di ataslah yang diadopsi. Ketika seseorang mengatakan "Sumpah, ini relate banget!", artinya ia merasa memiliki koneksi emosional, nasib yang sama, atau pemahaman mendalam terhadap situasi yang sedang dibahas. Kata ini menjadi representasi dari perasaan senasib sepenanggungan atau satu frekuensi.
Mengapa Kata 'Relate' Menjadi Sangat Populer?Fenomena penggunaan kata ini tidak lepas dari budaya "Anak Jaksel" (Jakarta Selatan) yang gemar mencampuradukkan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (code-switching). Namun, ada alasan psikologis dan sosiologis mengapa kata ini bertahan lama dan digunakan secara luas:
- Efisiensi Komunikasi: Mengatakan "aku relate" jauh lebih singkat daripada harus menjelaskan, "Aku juga pernah merasakan hal yang sama persis seperti yang kamu alami."
- Validasi Emosional: Di media sosial, menemukan konten yang relate memberikan rasa validasi bahwa seseorang tidak sendirian dalam menghadapi masalah atau perasaan tertentu.
- Membangun Komunitas: Konten-konten yang dianggap relatable (dapat dihubungkan) cenderung lebih cepat viral karena memicu interaksi di kolom komentar, di mana orang-orang saling berbagi pengalaman serupa.
Agar lebih memahami arti relate dalam aplikasinya sehari-hari, berikut adalah beberapa skenario penggunaan yang sering ditemui di Twitter (X), Instagram, maupun TikTok:
1. Konteks Pekerjaan dan KarirSeseorang membuat status tentang lelahnya bekerja lembur tapi gaji tidak sepadan. Kemudian temannya berkomentar:
"Wah, asli ini relate banget sama kondisiku sekarang. Tiap hari pulang malam tapi tabungan segitu-gitu aja."Di sini, kata tersebut mewakili kesamaan nasib dalam dunia profesional.
2. Konteks Percintaan (Galau)Ketika mendengarkan lagu sedih yang liriknya menceritakan tentang cinta bertepuk sebelah tangan, seseorang mungkin berkata:
"Lagu ini liriknya relate parah. Kayak ditulis khusus buat kisah hidup gue."Artinya, ia merasa lirik lagu tersebut mencerminkan kisah cintanya secara akurat.
3. Konteks Kehidupan Sehari-hari (Life Hacks/Struggles)Melihat meme tentang sulitnya bangun pagi di hari Senin atau fenomena uang cepat habis setelah gajian. Pengguna media sosial akan merespons dengan:
"Siapa sih yang bikin meme ini? Kok bisa relate banget, sih?" Sinonim dan Padanan Kata dalam Bahasa IndonesiaMeskipun kata "relate" sudah sangat umum, Bahasa Indonesia yang baik dan benar sebenarnya memiliki padanan kata yang cukup kaya untuk menggambarkan makna tersebut. Jika Anda ingin menggunakan istilah yang lebih baku, Anda bisa menggunakan kata-kata berikut:
- Relevan: Sesuai atau bersangkut paut dengan apa yang sedang dibicarakan.
- Senasib: Memiliki nasib atau pengalaman yang sama.
- Nyambung: Dapat mengerti dan terhubung dalam pembicaraan.
- Berempati: Mampu merasakan apa yang dirasakan orang lain.
Mencari dan menemukan hal yang sesuai dengan arti relate bagi diri sendiri ternyata memiliki dampak psikologis yang positif. Dalam psikologi sosial, manusia memiliki kebutuhan dasar untuk merasa terhubung (sense of belonging). Ketika seseorang menemukan konten yang sesuai dengan perasaan atau kondisinya, otak akan melepaskan dopamin yang memberikan rasa nyaman.
Inilah mengapa konten kreator berlomba-lomba membuat konten POV (Point of View) yang menyasar target audiens spesifik. Semakin tinggi tingkat relevansi sebuah konten, semakin tinggi pula engagement yang didapatkan karena audiens merasa "dimengerti".
KesimpulanDapat disimpulkan bahwa arti relate dalam bahasa gaul adalah sebuah ungkapan untuk menyatakan kesamaan perasaan, pengalaman, atau pemikiran dengan orang lain atau sebuah situasi. Kata ini menjembatani komunikasi menjadi lebih ringkas namun padat makna emosional. Meskipun berasal dari Bahasa Inggris, penggunaannya telah melebur menjadi bagian dari budaya pop Indonesia, memudahkan kita untuk mengekspresikan empati dan validasi sosial di era digital. (Z-4)





