VIVA – Nyeri dan pembengkakan pada organ intim pria jangan diabaikan. Bisa jadi itu tanda parafimosis, kondisi serius pada kulup yang dapat mengganggu aliran darah dan perlu penanganan medis cepat.
Kesehatan organ intim pria masih sering dianggap topik sensitif, padahal pemahaman yang baik sangat penting. Kurangnya pengetahuan membuat banyak pria menyepelekan gejala awal atau terlambat mencari bantuan medis.
Salah satu kondisi yang kerap luput dari perhatian adalah parafimosis, yaitu masalah pada kulup penis. Kondisi ini umumnya terjadi pada mereka yang belum disunat atau hanya disunat sebagian.
“Parafimosis adalah kondisi serius ketika kulup terjebak di belakang kepala penis dan tidak bisa kembali ke posisi normalnya," kata pendiri Institute of Andrology and Sexual Health (IASH), Dr. Chirag Bhandari dikutip laman the health site, Selasa 23 Desember 2025
Masalah kesehatan seksual ini sangat menyakitkan dan dapat memicu berbagai komplikasi, seperti aliran darah ke ujung penis yang terhambat atau bahkan terhenti, kerusakan jaringan, nyeri hebat, pembengkakan, hingga kerusakan permanen.
Berdasarkan sejumlah penelitian, setidaknya 0,2 persen anak laki-laki yang belum disunat berusia 4 bulan hingga 12 tahun mengalami parafimosis. Sementara itu, pada individu berusia 16 tahun ke atas, risikonya bisa meningkat hingga 1 persen.
Dr. Chirag Bhandari menjelaskan, jika tidak ditangani, parafimosis dapat menyebabkan nyeri hebat, pembengkakan, gangguan aliran darah, dan dalam kasus ekstrem bisa berujung pada kerusakan jaringan. Kondisi ini termasuk keadaan darurat medis.
"Parafimosis sering terjadi akibat penanganan kulup yang tidak tepat saat membersihkan penis, aktivitas seksual, atau prosedur medis seperti pemasangan kateter. Pria dengan masalah kulup seperti fimosis (kulup terlalu ketat) juga lebih rentan mengalaminya," katanya.
Apa Saja Gejala Parafimosis?
Melansiri Cleveland Clinic, gejala parafimosis meliputi:
- Tidak bisa menarik kulup kembali ke depan hingga menutupi kepala penis. (Mengembalikan kulup ke posisi semula disebut reduksi kulup.)
- Nyeri.
- Pembengkakan dan perubahan warna, seperti kebiruan atau keunguan.
Bagaimana Mencegah Komplikasi?
Dr. Bhandari juga membagikan pandangannya tentang parafimosis kepada TheHealthsite.com. Ia mengatakan, penanganan yang cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi. Tahap awal biasanya dapat ditangani dengan reduksi manual atau obat-obatan untuk mengurangi pembengkakan, tetapi pada kasus yang lebih berat bisa diperlukan tindakan operasi.





