Jakarta, tvOnenews.com - Persija Jakarta kalah dari Semen Padang dalam laga pekan ke-15 Super League 2025-2026. Skor akhir 0-1 dari gol bunuh diri Jordi Amat memaksa Persija pulang tanpa poin.
Hasil menyakitkan di Stadion Haji Agus Salim, Senin (22/12/2025) tersebut bahkan diwarnai oleh dua kartu merah dari wasit. Pelatih Persija, Mauricio Souza menyebut bahwa sejak awal tim tampil jauh dari standar permainan tim.
"Saya pikir ini bukan malam yang indah bagi kami. Di babak pertama kami sedikit lebih baik dari Semen Padang, tetapi tetap jauh dari standar permainan kami sebelumnya. Tidak ada kreativitas, tidak ada duel, dan kami tidak menjalankan apa yang kami minta dalam rencana permainan," kata Maurico Souza.
Bahkan di babak pertama, pelatih asal Brasil ini mengakui Semen Padang tak berbuat banyak ancaman di babak pertama. Sampai akhirnya Persija terpaksa tampil dengan 10 pemain di menit 37 saat kartu merah pertama membuat Figo Denis mandi lebih cepat.
"Semen Padang juga tidak terlalu banyak melakukan hal di babak pertama. Namun kartu merah yang kami terima mengubah seluruh aspek pertandingan. Setelah itu kami mencoba mencari kemenangan, beberapa kali masuk ke area gawang lawan, tetapi tidak bisa mencetak gol," katanya.
"Pertandingan ini menjadi laga di mana kami tidak tampil maksimal," katanya.
Di sisi lain, kartu merah kedua untuk Faboi Calonego hingga dianulirnya gol penyeimbang Persija tentu membuat Mauricio Souza gusar.
Namun sang pelatih memilih untuk tak mengomentari kinerja wasit yang bertugas malam itu.
"Saya tidak akan berbicara tentang wasit lagi. Sejak saya datang ke Indonesia, saya sudah sering berbicara soal itu dan saya tidak ingin mengulanginya," katanya.
"Kami adalah tim yang selalu bermain menyerang. Kadang berhasil, kadang tidak. Tapi tim yang bermain dengan penguasaan bola seperti kami harus sangat waspada ketika kehilangan bola," katanya.
Dia mengakui kebobolan dari salah antisipasi Jordi Amat pun merupakan hasil dari gagalnya rencana permainan akibat kartu merah.
"Setelah kartu merah, menjadi sangat sulit untuk bermain sesuai rencana. Kami kebobolan lewat serangan balik. Saya berbicara berdasarkan apa yang saya lihat dari pinggir lapangan," tegasnya


