Kementerian PU Percepat Normalisasi Sungai Batang Sumpur untuk Pulihkan Akses Warga Terdampak Bencana di Sumbar

pantau.com
12 jam lalu
Cover Berita

Pantau - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, mempercepat proses normalisasi Sungai Batang Sumpur pascabencana alam guna memulihkan aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat yang terdampak.

Menteri PU Dody Hanggodo menyatakan bahwa penanganan darurat menjadi prioritas utama pemerintah dalam situasi bencana seperti ini.

"Dalam kondisi darurat seperti ini, fokus kami adalah membuka akses secepat mungkin, mengamankan alur sungai, dan memastikan masyarakat tidak terisolasi. Kementerian PU bergerak cepat dengan dukungan alat berat dan koordinasi lintas sektor agar penanganan bisa berjalan efektif dan tepat sasaran," ungkapnya.

Penanganan Darurat Sungai dan Jalan Raya

Proses percepatan dilakukan melalui dua langkah utama, yaitu normalisasi Sungai Batang Sumpur dan pemulihan konektivitas Jalan Raya Sumpur–Padang Panjang yang rusak akibat bencana.

Penanganan ini dilakukan secara kolaboratif oleh Kementerian PU, BUMN Karya, dan Pemerintah Daerah, dengan mengerahkan berbagai sumber daya untuk mempercepat pemulihan.

Kementerian PU menurunkan tiga unit ekskavator ke lokasi terdampak dan merencanakan penambahan alat berat agar proses normalisasi dan pembangunan jalan temporer bisa selesai lebih cepat.

Normalisasi sungai mencakup pengaturan dan pemindahan alur sungai, pemindahan material batuan serta sedimen yang menumpuk, yang kemudian dimanfaatkan kembali sebagai tanggul untuk memperkuat tebing sungai.

"Selain pengaturan dan pemindahan alur sungai, material batuan dan sedimen yang menumpuk di sepanjang aliran Sungai Batang Sumpur juga dipindahkan dan dimanfaatkan kembali sebagai tanggul sungai. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat tebing sungai sekaligus mengendalikan aliran air agar tidak kembali meluap ke permukiman warga dan badan jalan," jelas Dody.

Kendala Cuaca dan Komitmen Pemulihan Berkelanjutan

Pelaksanaan pekerjaan sangat bergantung pada kondisi cuaca, dan untuk menjaga keselamatan petugas serta alat berat, kegiatan dihentikan sementara jika terjadi hujan deras atau peningkatan debit air sungai.

Meski demikian, Kementerian PU tetap mengoptimalkan waktu kerja selama cuaca memungkinkan agar progres percepatan tidak terganggu.

Normalisasi sungai juga bertujuan membuka jalur sementara antara Nagari Sumpur dan Malalo yang sebelumnya terputus akibat bencana, demi menjaga konektivitas antarwilayah.

Kepala Bidang Sumber Daya Air Tanah Datar, John Kenedy, menyampaikan apresiasinya terhadap kerja sama lintas sektor.

" Kami mengapresiasi dukungan penuh Kementerian PU beserta BUMN Karya. Kolaborasi ini membuat pekerjaan normalisasi sungai dan pemulihan jalan bisa dilakukan lebih cepat dan terkoordinasi, sehingga dampak bencana terhadap masyarakat dapat segera diminimalkan," ia mengungkapkan.

Kementerian PU dan seluruh pemangku kepentingan berkomitmen untuk menjaga konektivitas serta memulihkan kehidupan masyarakat di Nagari Sumpur, Guguak Malalo, dan wilayah sekitarnya secara bertahap dan berkelanjutan.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
[FULL] Intip Kawasan Malioboro saat Nataru 2025, Apa Saja Aktivitas Wisatawan? | KOMPAS PETANG
• 21 jam lalukompas.tv
thumb
Tanpa Pelatih Kepala, Arema FC Siap Hadapi Madura United
• 22 jam lalukumparan.com
thumb
Buntut OTT Gubernur Riau Abdul Wahid, KPK Geledah Rumdin Bupati Indragiri Hulu
• 19 jam lalukompas.com
thumb
Aksi TNI Berenang Lawan Arus di Banjir Bandang Aceh Timur Demi Selamatkan Warga
• 23 jam lalukumparan.com
thumb
KEK Batang Kantongi Investasi Rp4,87 T, 12 Pemodal Negara Ini Masuk
• 23 jam lalucnbcindonesia.com
Berhasil disimpan.