Mentan Dukung Investasi Peternakan di Aceh untuk Pulihkan Ekonomi Pascabanjir dan Perkuat Ketahanan Pangan

pantau.com
2 jam lalu
Cover Berita

Pantau - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan dukungan penuh pemerintah terhadap investasi peternakan pakan ayam dan susu di Aceh sebagai langkah strategis untuk mempercepat pemulihan ekonomi pascabanjir di wilayah tersebut.

Investasi ini mencakup pengembangan peternakan secara menyeluruh dari hulu hingga hilir, termasuk pembangunan pabrik susu dan sistem produksi yang terintegrasi.

"Iya tadi ada pembahasan investasi pakan ayam dan susu di Aceh, dan kita suport investasi peternakan, dari hulu tapi dia mau ada investornya. Kemudian pabrik susu, dua itu kita support," ungkap Amran.

Fokus Pengembangan Terpusat di Aceh

Seluruh investasi akan difokuskan di Aceh, dengan dukungan pemerintah berupa rekomendasi kebijakan, fasilitasi perizinan, dan penguatan ekosistem usaha agar investor swasta dapat beroperasi optimal.

"Wilayahnya di Aceh, dua-duanya di Aceh. Itu untuk pemulihan ekonomi pascabencana banjir di Aceh," jelas Mentan.

Pemerintah menilai bahwa investasi peternakan dapat menjadi alat penting untuk mendorong pemulihan ekonomi karena mampu menggerakkan sektor riil, meningkatkan pendapatan petani dan peternak, serta menjaga stabilitas pasokan pangan.

Ekspansi Nasional dan Integrasi Skema Danantara

Meskipun investasi di Aceh berasal dari pihak swasta dan bukan bagian dari program Danantara, pemerintah tetap menargetkan pengembangan peternakan secara nasional.

"Bukan dari Danantara, (tapi) dari swasta," tegas Amran.

Program serupa akan diperluas ke Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku guna mewujudkan pemerataan pembangunan pangan dan protein nasional.

"Kita rencana semua daerah-daerah mandiri pangan dan protein. Itu mimpi kita," ujar Amran.

Pengembangan investasi peternakan akan dilakukan di 13 titik secara bertahap mulai Januari 2026, didukung pendanaan sebesar Rp20 triliun melalui skema Danantara.

Lokasi klaster ayam petelur dan pedaging tahap pertama mencakup Aceh, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Selatan, NTB, NTT, Papua Selatan, dan Jawa Timur.

"Tahun depan Januari (2026), kita mulai jalan," jelasnya.

Karena Aceh telah mendapatkan investor swasta, maka kuota pengembangan dari Danantara akan dialihkan ke daerah lain.

"Iya. Jadi kita (akan) alihkan ke tempat lain," imbuh Amran.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
OJK Beberkan Modus Online Kuras Rekening yang Korbannya Paling Banyak
• 23 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Penembakan massal Bondi: Albanese minta maaf, umumkan reformasi
• 7 jam laluantaranews.com
thumb
Hubungan Membaik, Inara Rusli Diduga Cabut untuk Insanul Fahmi
• 16 jam lalucumicumi.com
thumb
Gerindra Belum Bahas Pilkada Dipilih DPRD, Masih Fokus Bencana Sumatra
• 13 jam laluidntimes.com
thumb
Menko PM Dorong Perubahan Paradigma Pembangunan, Lansia Harus Jadi Subjek Aktif
• 15 jam lalupantau.com
Berhasil disimpan.