FAJAR, SURABAYA — Persebaya Surabaya resmi membuka lembaran baru. Klub kebanggaan Kota Pahlawan itu menunjuk Bernardo Tavares sebagai pelatih kepala untuk Super League 2025/2026, menandai arah baru yang lebih terencana dan berjangka panjang.
Penunjukan juru taktik asal Portugal tersebut sekaligus mengakhiri masa transisi pascakepergian Eduardo Pérez. Lebih dari sekadar pergantian nama, keputusan ini mencerminkan keseriusan manajemen Green Force membangun fondasi prestasi yang berkelanjutan.
Bernardo Tavares dipilih bukan tanpa alasan. Pelatih berusia 45 tahun itu dikenal memiliki pendekatan sepak bola modern yang menekankan disiplin taktik, organisasi permainan, serta manajemen ruang ganti yang kuat. Karakter tersebut dinilai sejalan dengan kebutuhan Persebaya Surabaya yang tengah mencari stabilitas dan identitas permainan yang konsisten.
Nama Bernardo juga bukan sosok asing bagi sepak bola Indonesia. Ia pernah membawa PSM Makassar ke level tertinggi dengan filosofi kolektif yang kuat—membangun tim bukan dari gemerlap bintang, melainkan dari struktur, disiplin, dan kebersamaan.
Kepastian bergabungnya Bernardo Tavares diumumkan langsung melalui akun media sosial resmi klub. Persebaya Surabaya juga menegaskan bahwa sang pelatih akan datang bersama seorang asisten, namun tetap mempertahankan struktur tim kepelatihan yang telah ada.
“Coach Bernardo Tavares is Green. Dia akan tiba di Surabaya dengan membawa seorang asisten. Seluruh tim kepelatihan yang ada saat ini juga akan terus men-support Coach Tavares di Persebaya,” tulis akun @officialpersebaya, Selasa (23/12/2025) dini hari.
Pernyataan tersebut menjadi sinyal kuat bahwa Persebaya memilih jalur kesinambungan, bukan revolusi mendadak. Transisi kepelatihan dirancang berlangsung mulus, dengan kolaborasi sebagai kata kunci.
Tak hanya lewat pernyataan tertulis, Persebaya juga merilis video perkenalan Bernardo Tavares. Dalam video tersebut, sang pelatih menyampaikan pesan langsung kepada publik Surabaya.
“Halo Indonesia. Surabaya, saya datang. Terima kasih atas profesionalisme manajemen Persebaya. Terima kasih atas kesabaran dan respek terhadap kondisi dan situasi saya. Sekarang saya bisa memastikan bahwa saya akan segera berada di Surabaya,” ujar Bernardo.
Ucapan tersebut menggambarkan antusiasme sekaligus keseriusan Bernardo memulai petualangan barunya. Surabaya bukan sekadar tujuan kerja, melainkan proyek yang ingin ia bangun secara utuh.
Bagi Bonek dan Bonita, kedatangan Bernardo Tavares menghadirkan harapan baru. Persebaya Surabaya dikenal sebagai klub dengan tekanan publik yang besar—lingkungan yang menuntut pelatih bermental kuat dan mampu mengelola ekspektasi.
Bernardo dinilai memiliki bekal tersebut. Pengalamannya bekerja di atmosfer kompetitif Indonesia menjadi modal penting untuk menghadapi dinamika sepak bola Surabaya yang penuh gairah.
Manajemen klub pun menegaskan dukungan penuh terhadap proyek ini. Super League 2025/2026 bukan sekadar musim kompetisi, melainkan fase awal dari visi jangka panjang yang ingin dibangun bersama sang pelatih.
Pendekatan bertahap menjadi pilihan realistis. Fokus awal tertuju pada pembentukan identitas permainan, penguatan mental bertanding, dan konsistensi performa—fondasi utama sebelum berbicara soal gelar.
Bernardo Tavares dijadwalkan tiba di Surabaya dalam waktu dekat. Agenda awalnya mencakup perkenalan dengan pemain, staf, serta peninjauan fasilitas latihan.
Dengan resminya Bernardo Tavares sebagai pelatih baru, denyut optimisme kembali terasa di Kota Pahlawan. Persebaya Surabaya kini tidak hanya menatap musim, tetapi merancang masa depan.
Publik Surabaya menunggu satu hal yang sama: pembuktian di lapangan, sebagai jawaban atas kepercayaan besar yang telah diberikan.




