GenPI.co - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Wa Ode Harlina merespons keputusan Gubernur Pramono Anung yang melarang pesta kembang api saat malam pergantian tahun.
Wa Ode mengatakan larang tersebut patut diapresiasi, supaya waktu pergantian bisa jadi momen warga untuk berempati bagi korban bencana Sumatra.
“Sebagai barometer nasional, Jakarta harus bersikap peduli dan tak berlebihan saat daerah lain sedang berduka,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (23/12).
Menurut dia, kebijakan Pramono Anung tersebut merupakan langkah tepat dalam mencerminkan solidaritas nasional.
Wa Ode menyampaikan larangan itu tidak hanya pembatasan perayaan. Tetapi juga memiliki pesan moral mengenai pentingnya empati terhadap warga di Aceh.
Kemudian juga di Sumatera Utara dan Sumatera Barat yang tengah dalam masa pemulihan seusai bencana.
Dia juga menyoroti terkait sisi anggaran maupun dampak positif terhadap ketertiban umum dengan tidak adanya pesta kembang api itu.
Menurut dia, pemusatan perayaan pergantian tahun hanya di satu atau dua titik, bisa berpotensi menimbulkan kerumunan yang tak terkendali dan menyisakan sampah.
“Doa bersama di rumah atau di lingkungan masing-masing akan jauh lebih bermakna dalam menyambut tahun baru,” ucapnya.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung sebelumnya meminta supaya tidak ada pesta kembang api saat perayaan malam Tahun Baru 2026.
“Kembang api menurut saya juga tidak perlu ada. Jadi memakai (atraksi) drone saja sudah cukup,” katanya. (ant)
Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?





