JAKARTA, KOMPAS.TV – Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi intensitas hujan di wilayah Indonesia akan menurun pada 23 hingga 29 Desember 2025.
Tetapi penurunan itu akan disusul dengan peningkatan kembali pada 29 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026.
Penjelasan itu disampaikan oleh Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto dalam dialog Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Selasa (23/12/2025).
“Potensi munculnya sirkulasi siklonik ataupun potensi low pressure area di wilayah ndonesia, maka tanggal 23 sampai 29 intensitas hujan agak menurun,” jelasnya.
Baca Juga: BMKG: Bibit Siklon 93S Intai Selatan Banten, 6 Provinsi Masuk Status Siaga pada Selasa 23 Desember
“Namun nanti di tanggal 29 Desember sampai 10 Januari 2026 hujan akan mengalami peningkatan,” tambahnya.
Sejumlah wilayah diprediksi berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada periode tersebut, termasuk di sebagian Pulau Sumatera yang berada di sebelah selatan ekuator.
“Kami lihat di sini, saat ini Sumatera hujan lebat atau angin kencang berada di posisi sebelah selatan ekuator. Kita lihat ada Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung,” tuturnya.
Sementara untuk Pulau Jawa, ada Banten dan hampir seluruh Jawa. Kemudian Bali, Nusa Tenggara, dan Kalimantan Barat karena adanya sirkulasi siklonik.
“Kemudian Sulawesi Selatan, Papua Selatan, dan Laut Arafuru,” katanya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV
- bmkg
- badan meteorologi klimatologi geofisika
- guswanto
- prakiraan cuaca
- potensi hujan
- nataru 2025




