Aktivitas anak-anak pascabanjir bandang di Desa Kota Lintang Bawah, Kecamatan Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Senin (22/12).
Banjir merendam rumah-rumah warga dan memaksa ratusan keluarga mengungsi, termasuk anak-anak yang harus meninggalkan tempat tinggal mereka dan hidup sementara di tenda darurat. Di tengah kehilangan rumah dan keterbatasan fasilitas, anak-anak tetap menjalani hari dengan bermain bersama teman sebaya.
Lapangan sekolah yang berlumpur menjadi ruang bermain seadanya. Fauzan (9) bersama teman-temannya membangun ‘rumah-rumahan’ dari kayu dan puing atap di sekitar lokasi pengungsian.
Keceriaan mereka sejenak menghapus trauma bencana, meski di balik tawa itu tersimpan cerita tentang rumah yang rusak bahkan hanyut dan rutinitas yang terhenti.
Banjir berdampak pada aktivitas pendidikan. Hampir sebulan kegiatan belajar mengajar di sana terpaksa diliburkan karena lumpur merendam ruang kelas, membuat aktivitas bermain di pengungsian menjadi satu-satunya pengisi waktu anak-anak selama masa darurat.
