Usai gagal meraih medali emas di SEA Games 2025, Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) mengambil keputusan untuk mengganti pelatih tim nasional voli putra.
Evaluasi menyeluruh dilakukan oleh PBVSI, yang dipimpin oleh Ketua Umum Imam Sudjarwo. Meskipun ada pengakuan terhadap usaha maksimal para pemain, hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan harapan, sehingga dilakukan perubahan kepelatihan.
"Kita evaluasi, ke depan pelatih saya ganti. Mulai tahun ini pelatih saya ganti jadi yang SEA Games itu sudah langsung saya berhentikan," kata Imam di Jakarta, Senin.
Imam Sudjarwo mengungkapkan bahwa keputusan ini merupakan langkah yang diperlukan agar timnas voli putra bisa kembali meraih prestasi yang lebih baik di masa mendatang.
Dalam pernyataannya, ia menekankan pentingnya evaluasi untuk memahami kekurangan tim serta menciptakan suasana baru yang lebih segar.
Laga Final yang Menghancurkan HarapanPertandingan final SEA Games 2025 di Bangkok menjadi momen yang mengecewakan bagi timnas voli putra. Mereka harus rela mengakhiri pertandingan dengan kekalahan tipis 2-3 dari Thailand.
Pertarungan yang berlangsung ketat ini menunjukkan bahwa kedua tim memiliki kekuatan yang seimbang, namun keberuntungan belum berpihak kepada Indonesia. Permainan di set penentuan berakhir dengan skor 12-15, di mana tim Indonesia hampir saja meraih kesuksesan.
Imam Sudjarwo menyatakan bahwa meskipun hasilnya buruk, pihaknya mengakui dedikasi dan usaha maksimal para pemain di lapangan.
"Permainannya begitu luar biasa. Kita terakhir hanya kalah tiga angka, 12-15. Ini luar biasa, sehingga mereka sudah mempersiapkan dengan baik, kita juga mempersiapkan dengan baik. Pada akhirnya ya tentu kita belum beruntung. Tapi kekuatan imbang lah," tutur Imam.
Langkah Strategis PBVSI ke DepanKedepannya, PBVSI berencana untuk menunjuk pelatih baru dari Brasil yang akan mulai berkompetisi pada Asian Games 2026. Pertukaran pelatih ini diharapkan dapat memberikan dorongan baru bagi prestasi tim di kejuaraan mendatang. Selain itu, PBVSI juga akan melakukan evaluasi terhadap komposisi dan formasi pemain dalam timnas voli putra.
"Evaluasi kita tahun depan kita sudah menggunakan pelatih baru dari Brasil, jadi untuk timnas tahun 2026 kita sudah dengan formula pelatih baru dari Brasil," jelas Imam Sudjarwo, Ketum PBVSI.
Imam Sudjarwo menyampaikan harapannya agar timnas voli putra dapat lebih siap dan lebih strong di kompetisi yang akan datang, dengan persiapan matang dan strategi yang lebih baik.
"Tahun depan kita sudah menggunakan pelatih baru dari Brasil. Mudah-mudahan bisa memberikan warna dan motivasi baru agar prestasi kita lebih baik di Asian Games 2026," sambungnya.
Capaian Sektor Voli LainnyaMeskipun tim voli putra mengalami kegagalan, PBVSI masih bersyukur atas capaian tim voli putri yang berhasil meraih medali perunggu. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada semua atlet yang telah berjuang keras dan kepada masyarakat yang telah memberikan dukungan besar selama kompetisi.
"Saya berterima kasih kepada atlet yang sudah berjuang luar biasa dan dukungan masyarakat yang sangat besar," kata Imam.
Selain itu, tim voli pantai putra Indonesia berhasil mempertahankan medali emas dengan kemenangan atas Thailand di final. Prestasi yang diraih oleh tim voli pantai menambah kebanggaan bagi PBVSI dan memberi harapan bahwa sektor voli di Indonesia masih memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang.
"Kemudian, yang kita bersyukur lagi tim Putri bisa mempertahankan target perunggu. Kemudian, kita bersyukur lagi untuk Voli Pantai kita bisa mendapatkan emas kembali jadi berturut-turut. Mudah-mudahan juga di tahun yang akan datang kita akan terus perbaiki," ujar Imam.




