Ledakan Dihapus dari Berita: Terowongan Beijing Berubah Jadi Neraka

erabaru.net
9 jam lalu
Cover Berita

EtIndonesia. Sebuah ledakan besar yang sangat jarang terjadi dilaporkan mengguncang Terowongan Duyuan pada ruas Jalan Tol Qihuang di sekitar Beijing. Informasi yang beredar di internet menyebutkan 29 orang terluka dan 10 orang meninggal dunia. Namun hingga kini, tidak ada laporan resmi dari media Pemerintah Tiongkok terkait insiden tersebut.

Kronologi Awal dan Lokasi Kejadian

Berdasarkan berbagai unggahan video dan kesaksian warganet di platform Douyin dan X, kecelakaan terjadi pada sore hari, 17 Desember, di wilayah Baoding, Hebei—tepatnya di Terowongan Duyuan pada ruas Jalan Tol Lingkar Ibu Kota arah Zhuozhou.

Sumber-sumber tersebut menyebutkan bahwa sebuah truk tangki gas alam mengalami kebakaran di dalam terowongan, lalu meledak hebat, memicu kecelakaan beruntun dan kebakaran lanjutan.

Kondisi di Dalam Terowongan: “Hampir Tidak Ada Jalan Keluar”

Seorang saksi yang mengaku mengetahui kejadian menyatakan bahwa puluhan kendaraan terjebak di dalam terowongan pada saat ledakan terjadi, dan nyaris tidak ada orang yang berhasil melarikan diri. Rekaman pembersihan pascakecelakaan memperlihatkan kerusakan parah:

Video lain di Douyin menunjukkan api berkobar hebat di pintu masuk terowongan, disertai asap hitam pekat yang terus menyembur keluar. Lalu lintas terhenti total. 

Papan informasi elektronik jalan tol menampilkan peringatan: “Terjadi kebakaran kendaraan di dalam Terowongan Duyuan, dilarang melintas.”

Beberapa pengemudi melaporkan bahwa hingga dua hari dua malam setelah kejadian, masih ada truk-truk berat terjebak dan antrean panjang di sekitar lokasi.

Karakteristik Terowongan dan Risiko Berlipat

Data publik menunjukkan bahwa Terowongan Duyuan berada di Jalan Tol Lingkar Ketujuh Beijing—salah satu jalur tersibuk di kawasan tersebut. Para ahli keselamatan menjelaskan, terowongan merupakan ruang tertutup. Jika terjadi ledakan atau kebakaran, panas dan gelombang kejut sulit menyebar, sehingga energi terakumulasi dan membesar. Selain itu, asap dan gas beracun cepat terkumpul, menyebabkan kekurangan oksigen. Akibatnya, waktu evakuasi sangat terbatas, dan dampak kecelakaan mudah berlipat ganda.

Kesaksian Penyintas: “Semua Metode Evakuasi Tidak Ada Gunanya”

Dalam sebuah video di Douyin, seorang penyintas mengungkapkan bahwa media resmi tidak berani memberitakan insiden ini. Saat ditanya mengenai rekaman kamera dasbor, ia menegaskan bahwa rekaman tersebut telah dihapus.

Penyintas lain menceritakan pengalaman mencekamnya:

“Begitu turun dari mobil, dua menit saja orang bisa mati. Kalau tidak kehabisan napas, bisa mati karena ledakan,” tuturnya. Ia menyebut kejadian berlangsung sekitar pukul 18.00, dan sekitar pukul 18.30 menjadi momen ketika banyak hal “terhenti”.

Sejumlah netizen mengingatkan bahwa pintu dan tirai tahan api di terowongan semestinya dapat dibuka, dan jalur berlawanan bisa digunakan untuk menghindari bahaya. 

Namun penyintas menanggapi tegas: “Kalau sudah mengalaminya sendiri, baru tahu. Semua metode evakuasi saat itu tidak ada gunanya.”

Tuduhan Penutupan Informasi dan Tekanan Penghapusan Video

Sejak awal, warganet menuding adanya penekanan informasi. Seorang netizen mengaku melihat tujuh ambulans dan satu mobil pemadam memasuki lokasi. Sepanjang malam, asap dan debu juga dilaporkan memenuhi terowongan di sisi berlawanan, sementara alat berat dan petugas penyelamat terus bekerja.

Menurut laporan NetEase, seorang netizen yang membagikan video lokasi untuk memberi kabar kepada kerabat mendapat telepon dari seseorang yang mengaku sebagai petugas Polisi Jalan Tol Hebei Cabang Baoding, Brigade Yesanpo, dan meminta video tersebut dihapus.

Dalam rekaman percakapan yang kemudian beredar, penelpon menolak menyebutkan nama dan nomor identitas, serta tidak menjelaskan bagaimana memperoleh nomor telepon si netizen. Saat tak mampu menjawab pertanyaan, penelpon disebut mengumpat dan menutup telepon, memicu kemarahan publik.

Pernyataan Resmi Masih Minim

Hingga laporan ini disusun, tanggapan resmi dari pihak berwenang sangat terbatas. Otoritas hanya menyatakan bahwa “instansi terkait sedang menangani” kejadian tersebut, tanpa merinci korban, penyebab pasti, maupun hasil penyelidikan.

Insiden di Terowongan Duyuan kembali menyoroti kerentanan keselamatan di ruang tertutup berintensitas lalu lintas tinggi, sekaligus memunculkan pertanyaan publik tentang transparansi informasi dan penanganan krisis pada kecelakaan besar di Tiongkok.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kemenpora Evaluasi Cabang Olahraga yang Gagal di SEA Games Thailand 2025
• 18 jam lalurepublika.co.id
thumb
Dalami Kasus Korupsi, KPK Temukan Uang Rp 400 Juta di Rumah Bupati Indragiri Hulu
• 14 jam laluliputan6.com
thumb
KPK Masih Butuh Personel Polri untuk Memberantas Korupsi
• 23 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
34.458 Penumpang Naik dari Daop 1 Jakarta pada 20 Desember 2025
• 44 menit lalumediaapakabar.com
thumb
Layanan Angkut Motor Gratis untuk Libur Natal-Tahun Baru Masih Tersedia
• 3 jam lalukompas.com
Berhasil disimpan.