KOMPAS.TV - Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Daniel Mutaqien Syafiuddin, menilai kecelakaan bus di exit Tol Krapyak, Semarang merupakan alarm keras bagi negara untuk membenahi keselamatan transportasi umum.
Daniel mendesak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama pengelola jalan tol dan kepolisian untuk mengevaluasi menyeluruh titik-titik rawan kecelakaan menyusul terjadinya kecelakaan tersebut.
Menurutnya, jalur tol seharusnya memiliki standar keselamatan tinggi. Terjadinya kecelakaan di jalur tol menjadi indikator bahwa aspek manajemen risiko, kepatuhan operasional, dan kesiapan pengemudi belum dijalankan secara optimal.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Tol Krapyak Semarang, Bus Tidak Laik Jalan
“Tragedi ini tidak bisa dilihat sebagai kecelakaan biasa. Ini alarm keras bagi negara untuk serius membenahi keselamatan transportasi umum,” katanya, Selasa (23/12/2025), seperti dikutip Antara.
Ia menyoroti dugaan kecepatan berlebih serta kondisi sopir dan kendaraan yang masih dalam proses penyelidikan.
Daniel berpendapat, kerap kali pengawasan terhadap jam kerja pengemudi, pergantian sopir, serta kelayakan armada hanya bersifat administratif.
“Kalau evaluasi hanya berhenti di uji KIR dan dokumen, tanpa pengawasan nyata di lapangan, maka kecelakaan serupa akan terus berulang,” ucapnya.
Oleh sebab itu, ia mendesak Kemenhub bersama pengelola jalan tol dan kepolisian melakukan evaluasi menyeluruh terhadap titik-titik rawan kecelakaan.
“Keselamatan tidak boleh bergantung pada kesadaran sopir semata, tetapi harus dikunci oleh sistem,” katanya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada
Sumber : Antara
- anggota komisi v dpr
- dpr ri
- kecelakaan bus
- kecelakaan bus tol krapyak
- tol krapyak semarang



