JAKARTA, DISWAY.ID - Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) telah mencapai kesepakatan substansi dalam dokumen perundingan perdagangan resiprokal atau Agreement on Reciprocal Tariff (ART).
Penandatanganan perjanjian tersebut ditargetkan rampung pada Januari 2026.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, setelah seluruh proses teknis diselesaikan, dokumen ART diharapkan dapat ditandatangani secara resmi oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden AS Donald Trump sebelum akhir Januari.
BACA JUGA:YLKI: Pelaku Usaha Tak Boleh Batasi Metode Pembayaran, Hak Konsumen Dilindungi UU!
BACA JUGA:Lebih Fresh, Seragam Baru Untuk Porter Pelabuhan Pelindo Wujud Apresiasi dan Kepedulian
“Setelah tahapan teknis selesai, kami menargetkan sebelum akhir Januari dokumen ini sudah siap untuk ditandatangani langsung oleh kedua kepala negara,” ujar Airlangga usai pertemuan dengan United States Trade Representative (USTR) Ambassador Jamieson Greer di Washington D.C, Senin, 22 Desember 2025.
Airlangga mengatakan sejak pengumuman Liberation Day pengenaan tarif resiprokal oleh AS pada 2 April 2025 lalu, Pemerintah Indonesia telah melakukan perundingan dan engagement yang intensif dengan Pemerintah AS, untuk mengatasi berbagai permasalahan perdagangan antar kedua negara.
Hasilnya pada 22 Juli 2025 yang lalu telah diterbitkan Joint Statement yang mengumumkan penurunan tarif resiprokal bagi Indonesia dari 32% menjadi 19%.
Selepas terbitnya Joint Statement, Indonesia dan AS melaksanakan perundingan yang intensif untuk menyelesaikan perjanjian dagang.
BACA JUGA:Bank Kaltim Kaltara Dapat Disway Awards, Dirut: Kami Komit Memperkuat Digitalisasi dan Majukan UMKM
BACA JUGA:Kajari Bangka Tengah Korupsi Dana BAZNAS Rp840 Juta, Kejagung: Terima Uang Saat Menjabat Kepala Kejaksaan Negeri Enrekang
“Kuncinya adalah balance. Kita sampaikan mana isu-isu yang menjadi concern utama kepentingan Indonesia. Begitu juga sebaliknya, kita dengarkan pandangan dari AS. Kita cari jalan tengahnya,” ungkap Menko Airlangga.
Melalui perjanjian perdagangan resiprokal, kata Airlangga, Indonesia berkomitmen untuk memberikan akses pasar untuk produk AS, mengatasi kendala isu-isu hambatan non tarif, kerja sama dalam perdagangan digital dan teknologi, keamanan nasional, dan juga kerja sama komersial.
Sementara itu, AS berkomitmen untuk memberikan pengecualian tarif bagi produk-produk ekspor unggulan Indonesia yang tidak bisa diproduksi oleh AS seperti minyak kelapa sawit, cocoa, kopi, teh, dan lainnya.
Pada pertemuan dengan Ambassador Greer tersebut, Menko Airlangga mendorong penyelesaian seluruh isu-isu utama dan isu teknis dalam ART untuk dapat disepakati kedua pihak.
- 1
- 2
- »

