Moms, musim liburan memang identik dengan kebahagiaan dan kebersamaan. Namun bagi banyak orang tua, terutama ibu, akhir tahun juga membawa perubahan ritme, jadwal yang lebih padat, dan energi yang terkuras. Jam tidur anak bisa bergeser, aktivitas meningkat, dan ekspektasi menciptakan momen spesial pun terasa lebih tinggi.
Dikutip dari Healthline, kondisi ini dikenal sebagai holiday blues, yaitu respons emosional yang umum terjadi akibat kelelahan, perubahan rutinitas, dan tekanan sosial selama musim liburan. Kabar baiknya, holiday blues bersifat sementara dan dapat dikelola. Liburan pun tetap bisa bermakna, meski tidak selalu sempurna.
Apa yang Perlu Dilakukan agar Tidak Terkena Holiday Blues?Beberapa cara ini bisa membantu Anda agar terhindar dari holiday blues.
1. Tetapkan ekspektasi yang realistis
Liburan yang hangat tidak diukur dari banyaknya acara atau dekorasi, Moms. Momen sederhana bersama keluarga justru sering meninggalkan kesan terdalam bagi anak.
2. Pertahankan rutinitas utama keluarga
Menjaga jam tidur, waktu makan, dan kebiasaan harian anak membantu menciptakan rasa aman, baik bagi anak maupun orang tua.
3. Beri ruang untuk memilih prioritas
Anda boleh menyederhanakan agenda dan memilih kegiatan yang paling bermakna. Mengurangi beban adalah bagian dari menjaga energi.
4. Sisihkan waktu untuk mengisi ulang diri
Waktu tenang, meski singkat, membantu ibu kembali hadir secara emosional. Perawatan diri bukan kemewahan, melainkan kebutuhan.
5. Bangun komunikasi yang hangat
Berbagi perasaan dengan pasangan atau keluarga dapat mempererat hubungan dan mencegah beban emosi menumpuk.
6. Ajak keluarga mensyukuri hal kecil
Mengajak anak mengingat hal-hal baik sepanjang tahun membantu membangun suasana liburan yang lebih hangat dan penuh makna.



:strip_icc()/kly-media-production/medias/5346525/original/041578600_1757603956-Persijap-Mengintip-Peluang-Curi-Poin-di-Solo-1757592348.jpg)
