Lubuk Basung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam, Sumatera Barat (Sumbar), melakukan validasi korban meninggal dunia akibat bencana hidrometeorologi melanda daerah itu sehingga total menjadi 163 orang dari data sebelumnya 192 orang.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam Abdul Ghafur di Lubuk Basung, Selasa, mengatakan ada pengurangan data meninggal sebanyak 29 orang.
"Sebelumnya korban meninggal dunia tercatat 192 orang dan setelah divalidasi menjadi 163 orang," katanya.
Ia mengatakan untuk korban hilang dari 72 orang menjadi 38 orang atau berkurang sebanyak 34 orang.
Baca juga: Agam butuh Rp1,17 triliun perbaiki fasilitas yang rusak dampak bencana
Validasi tersebut melibatkan wali nagari atau kepala desa, sehingga ada data korban meninggal yang nama ganda dan ada juga korban hilang sudah selamat.
"Data ini telah dilaporkan oleh wali nagari dan kalau ada perubahan bakal diperbaharui kembali," katanya.
Ia menambahkan ke 163 korban meninggal tersebar di Kecamatan Malalak 14 orang, Palupuh satu orang, Matur satu orang, Tanjung Raya 10 orang, Ampek Nagari satu orang dan Palembayan 136 orang.
Sedangkan 38 korban hilang tersebar di Kecamatan Malalak tiga orang, Tanjung Raya dua orang, Lubuk Basung satu orang dan Palembayan 32 orang.
Baca juga: Sebanyak 3.878 warga Agam masih mengungsi dampak bencana alam
"Pengurangan korban meninggal dan hilang terjadi di Kecamatan Palembayan," katanya.
Pencarian korban hilang resmi dihentikan berdasarkan surat dan persetujuan dari para ahli waris.
Untuk korban mengungsi 3.919 orang, dirawat satu orang, terisolir 26 orang.
Banjir bandang, tanah longsor, banjir, dan angin puting beliung juga mengakibatkan rumah rusak ringan 367 unit, rusak sedang 287 unit, rusak berat 851 unit.
Selain itu jalan rusak 21 titik, jembatan rusak 28 titik, tempat ibadah 27 unit, fasilitas pendidikan 121 unit, lahan pertanian 2.188,77 hektare, ternak 5.481 ekor dan lainnya.
Baca juga: BPBD Agam: 72 korban bencana hidrometeorologi belum ditemukan
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam Abdul Ghafur di Lubuk Basung, Selasa, mengatakan ada pengurangan data meninggal sebanyak 29 orang.
"Sebelumnya korban meninggal dunia tercatat 192 orang dan setelah divalidasi menjadi 163 orang," katanya.
Ia mengatakan untuk korban hilang dari 72 orang menjadi 38 orang atau berkurang sebanyak 34 orang.
Baca juga: Agam butuh Rp1,17 triliun perbaiki fasilitas yang rusak dampak bencana
Validasi tersebut melibatkan wali nagari atau kepala desa, sehingga ada data korban meninggal yang nama ganda dan ada juga korban hilang sudah selamat.
"Data ini telah dilaporkan oleh wali nagari dan kalau ada perubahan bakal diperbaharui kembali," katanya.
Ia menambahkan ke 163 korban meninggal tersebar di Kecamatan Malalak 14 orang, Palupuh satu orang, Matur satu orang, Tanjung Raya 10 orang, Ampek Nagari satu orang dan Palembayan 136 orang.
Sedangkan 38 korban hilang tersebar di Kecamatan Malalak tiga orang, Tanjung Raya dua orang, Lubuk Basung satu orang dan Palembayan 32 orang.
Baca juga: Sebanyak 3.878 warga Agam masih mengungsi dampak bencana alam
"Pengurangan korban meninggal dan hilang terjadi di Kecamatan Palembayan," katanya.
Pencarian korban hilang resmi dihentikan berdasarkan surat dan persetujuan dari para ahli waris.
Untuk korban mengungsi 3.919 orang, dirawat satu orang, terisolir 26 orang.
Banjir bandang, tanah longsor, banjir, dan angin puting beliung juga mengakibatkan rumah rusak ringan 367 unit, rusak sedang 287 unit, rusak berat 851 unit.
Selain itu jalan rusak 21 titik, jembatan rusak 28 titik, tempat ibadah 27 unit, fasilitas pendidikan 121 unit, lahan pertanian 2.188,77 hektare, ternak 5.481 ekor dan lainnya.
Baca juga: BPBD Agam: 72 korban bencana hidrometeorologi belum ditemukan



