Pesan dari Instalasi Natal di Surabaya

Gereja dan kampus di Surabaya, Jawa Timur, menyebarkan pesan perdamaian dan kedamaian Natal 2025. Umat agar lebih menguatkan iman melalui perhatian dan tindakan terhadap kemanusiaan, lingkungan, dan peradaban.

Sivitas akademika Universitas Kristen Petra mendirikan pohon Natal berangka kayu, berkain motif Akal Imitasi generatif bertema Papua, dan hiasan lampu. Tajuk buatan setinggi 7 meter dan diameter 3,5 meter ini terpasang di lantai 6 perpustakaan dan bertema Terang dari Timur untuk dipajang selama 18 Desember 2025 - 31 Januari 2026.

Menurut Rektor UK Petra Rolly Intan, instalasi itu simbol perjumpaan iman, budaya, dan kemanusiaan. Sivitas akademika diajak merenungkan makna Natal 2025 yang merangkul seluruh pelosok Indonesia.

Terang dari Timur bukan bicara tentang Papua melainkan kebaikan, keadilan, kebenaran, dan keselamatan. Papua memang berada di ujung timur Nusantara yang kebetulan dipilih dan sesuai dengan tema tahun ini. Instalasi terkait keragaman budaya sebagai identitas pendidikan inklusif.

”Sebagai umat Kristiani, kami memercayai terang diwujudkan dalam kedatangan Kruistus yang tidak hanya untuk satu bangsa dan budaya tetapi seluruh dunia,” kata Rolly.

Di Universitas Surabaya, mahasiswa Teknik Informatika Cedric Gratia Tjia membuat ilustrasi dari kurva persamaan linear matematika. Hasilnya, sketsa berupa karakter enam orang, salah satu membawa boneka besar, dan di bagian belakang ada pohon Natal. Selain itu, tulisan Merry Christmas May Peace, Joy, and Love Be With Us All and Bring New Hope Throughout The Coming Year.

Cedric menghabiskan 84 jam untuk membuat 870 penghitungan persamaan linear. Hasil penghitungan itu membentuk garis-garis yang ketika dihubungkan menjadi ilustrasi utuh dan dipamerkan di lantai 5 perpustakaan kampus pada Senin (22/12/2025).

Membuat ilustrasi dari persamaan merupakan wujud kecintaannya terhadap Matematika. Dari sana, dikembangkan dengan Desmos, platform berbasis web, untuk memvisualisasikan konsep dan penghitungan. Cedrid memilih sketsa dari foto Natal 2021 keluarganya yang dirasakan penuh kehangatan. ”Pengingat kebersamaan dengan Papa saya yang berpulang pada November 2025 lalu,” ujarnya.

Sketsa kemudian masuk Desmos dalam format PNG sebagai acuan garis dan titik. Selanjutnya, membuat persamaan linear, kuadrat, eksponen, trigonometri, lingkaran, elips, dan atau parabola sehingga menghasilkan garis lengkung pada karakter-karakter. Garis harus diformulasikan satu per satu secara terpisah dan membutuhkan ketelitian amat tinggi, penghitungan kompleks, dan konsistensi harmoni.

Di halaman Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria, Jalan Kepanjen, menjulang pohon Natal setinggi 15 meter. Tajuk itu disusun lebih dari 2.000 botol dan galon plastik bekas sebagai simbol ajakan kepedulian terhadap lingkungan dan kerukunan antarumat.

Menurut Pastor Kepala Paroki Kelahiran Santa Perawan Maria (Kelsapa) RP Paulus Jauhari Atmoko CM, keberadaan tajuk itu mengusung tema Laudato Si’, ensiklik kedua mendiang Sri Paus Fransiskus pada 2015. Dalam ensiklik itu terdapat sub-tema dalam kepedulian untuk rumah kita bersama yang mengacu pada bumi.

Melalui ensiklik, Fransiskus, Paus ke-266 Gereja Katolik sekaligus pertama dari ordo religius SJ, melontarkan kritik pada konsumerisme dan pembangunan tak terkendali. Terjadi kerusakan lingkungan dan pemanasan global yang memerlukan semua orang untuk mengambil aksi global terpadu dan segera.

Kalangan umat Paroki Kelsapa gotong-royong mengumpulkan kemasan air minum dan menyusunnya menjadi pohon Natal 2025. Mereka memberi kesempatan lain bagi botol dan galon plastik sebelum masuk proses daur ulang atau guna ulang.

”Pohon Natal ini juga dapat menjadi simbol persatuan antarumat,” kata Romo Atmoko. Natal merayakan kelahiran Yesus Kristus yang membawa damai bagi dunia, bukan sekadar untuk umat Kristiani atau bangsa tertentu.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah menerbitkan Surat Edaran Peningkatan Keamanan, Ketentraman dan Toleransi pada Hari Raya Natal Tahun 2025 dan Tahun Baru 2026 di Kota Surabaya. Dalam warkat itu, pengamanan Natal diwujudkan oleh pengurus atau panitia gereja dengan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan saat ibadah atau acara.

Pengurus agar meningkatkan kewaspadaan dan keamanan dengan memaksimalkan penggunaan CCTV, memasang barrier pengaman sebelum pintu masuk gereja, dan pemeriksaan terhadap orang dan atau barang yang dibawa ke lingkungan tempat ibadah. Organisasi keagamaan diimbau berpartisipasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban Natal dan Tahun Baru.

”Seluruh warga diharapkan mematuhi dan menjaga kondusifitas, ketertiban umum, dan ketenterama,” ujar Eri.

Di Surabaya juga dilarang menjual, menyalakan petasan yang dapat berpotensi terjadinya ledakan, kebakaran, korban manusia dan atau barang. Tidak diperkenankan jual beli terompet, konvoi, kerumunan, dan arak-arakan pada malam Tahun Baru. Itu semua akan menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban lingkungan.

Masyarakat yang bepergian dan meninggalkan rumah agar mematikan kompor, gas, aliran listrik, air, dan internet. Jangan tinggalkan barang berharga dan hewan peliharaan. Informasikan kepada pengurus rukun tetangga agar rumah yang ditinggal pergi mendapat perhatian dan penjagaan.

Masyarakat yang tinggal agar melaksanakan pengamanan swakarsa. Pengawasan ketertiban dan ketenteraman dijalankan aparatur negara bersama TNI, Polri, dan organisasi kemasyarakat. ”Waspadai dan antisipasi perubahan cuaca ekstrem sewaktu-waktu untuk menekan dampak bencana hidrometeorologi,” kata Eri.