Anggota DPR minta polisi usut teror bom 10 sekolah di Depok

antaranews.com
14 jam lalu
Cover Berita
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Abdullah meminta kepolisian merespons serius teror bom terhadap 10 sekolah di Kota Depok, Jawa Barat.

"Saya minta kepolisian merespons cepat dan terukur, tujuannya agar teror ini tidak menimbulkan dampak destruktif di masyarakat jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2026," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Abduh mengkhawatirkan peristiwa teror tersebut berlanjut di daerah lainnya oleh dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

Dia juga menegaskan untuk kepolisian menangani kasus ini dengan komunikasi satu pintu untuk menghindari adanya kepanikan.

"Menurut saya, kepolisian mesti membuat kanal komunikasi satu pintu untuk memperbarui informasi terkait penanganan kasus ini agar tidak ada misinformasi atau hoaks yang justru membuat masyarakat panik dan menimbulkan kerugian lainnya," katanya.

Selain kanal satu pintu, Abduh mengingatkan kepolisian untuk tetap waspada, salah satunya dengan mengintensifkan Operasi Lilin yang melibatkan pemerintah daerah, Badan Intelijen Negara (BIN), dan pemangku kepentingan lainnya.

"Jadi, melalui operasi lilin ini, patroli dan pengamanan di objek vital, tempat ibadah, sekolah serta ruang publik lainnya dapat diperkuat keamanannya. Juga dimaksudkan untuk mengantisipasi ancaman lainnya dalam bentuk fisik maupun digital," jelasnya.

Selain itu, Abduh meminta masyarakat tidak panik dan menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya terkait teror bom di wilayah Kota Depok.

Menurutnya, dampak misinformasi atau hoaks dari peristiwa teror akan menimbulkan kondisi yang tidak stabil di masyarakat.

"Jadi, saya minta semua masyarakat tetap tenang karena kepolisian sedang bekerja untuk mengatasi teror ini. Mari kita bersatu dan bekerja sama untuk mewujudkan kondisi lingkungan yang aman dan damai pada ujung tahun 2025 ini," tuturnya.

Sebagai informasi, ancaman berupa teror bom kepada 10 sekolah di Kota Depok itu dikirim melalui email ke bagian tata usaha sekolah. Pengirim pesan menggunakan email [email protected] dan mengaku bernama Kamila Lutfiani Hamdi.

Sekolah-sekolah yang mendapat ancaman tersebut, yakni SMA Ar-Rahman, SMA PGRI 1 Depok, Bintara, Cakra Buana, SMAIT Nurrurahman, Budi Bakti, SMAN 7 Sawangan, SMA Nururrahman, dan SMAN 6 Depok.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Tampil Konsisten di Serie A, Jay Idzes Jadi Pemain Termahal Timnas Indonesia, Nilainya Tembus Rp173,82 Miliar
• 2 jam lalufajar.co.id
thumb
Waspada Bibit Siklon Tropis 93S, BMKG Prediksi Hujan Lebat hingga Sangat Lebat di 3 Provinsi
• 6 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Sempat Tertinggal, Timnas Futsal Indonesia U-16 Bangkit dan Hajar Myanmar 4-2
• 14 jam lalutvonenews.com
thumb
Dua Hari Angkutan Nataru 2025/2026, 29 ribu Pelanggan Gunakan Daop 2 Bandung
• 17 jam lalumediaapakabar.com
thumb
Danone Indonesia Lanjutkan Misi Kemanusiaan untuk Korban Bencana di Sumatera dengan Fokus ke Aceh Tamiang
• 15 jam laluwartaekonomi.co.id
Berhasil disimpan.