Ribuan Pemudik Nataru Mulai Berdatangan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

mediaindonesia.com
21 jam lalu
Cover Berita

RIBUAN pemudik Natal dan tahun baru (Nataru) mulai berdatangan di Jawa Tengah, menggunakan moda kapal laut turun di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Selasa (23/12). Diperkirakan pada H-2 menjadi puncak kedatangan arus mudik.

Pemantauan Media Indonesia Selasa (23/12) sejak pagi sejumlah kapal membawa ribuan penumpang merapat dan bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, secara tertib para penumpang turun dan langsung menuju ke terminal untuk melanjutkan perjalanan ke sejumlah daerah menggunakan berbagai kendaraan dan angkutan umum yang telah menunggu.

Cuaca mendung di Kota Semarang membuat para penumpang turun dari kapal seperti KM Lawit dari Sampit, Kalimantan yang membawa 640 penumpang, bergegas meninggalkan pelabuhan  karena dikhawatir hujan segera turun. "Perjalanan cukup nyaman meskipun tadinya khawatir gelombang tinggi," ujar Ita (34) seorang pemudik Nataru yang baru saja turun dari kapal.

Hal serupa juga diungkapkan Anton (48) pemudik lain mengaku pulang ke Kudus untuk dapat merayakan Natal bersama keluarga. Meskipun cuaca di perairan sedikit kurang baik perjalanan cukup lancar dan sesuai jadwal. "Bersyukur bisa pulang dan berkumpul dengan keluarga pada Natal ini," ujarnya sembari membimbing anggota keluarga menaiki bus terusan.

Sementara itu, Manajer PT Dharma Lautan Utama (DLU) Cabang Semarang Herman Fajar mengatakan menghadapi liburan Nataru ini sumlah armada yang disiapkan, bahkan jumlah kapal bertambah satu untuk lintasan Semarang-Sampit, sehingga sehingga total ada lima kapal yang siap melayani para penumpang mudik.

Secara keseluruhan pada masa liburan nataru ini, ungkap Herman Fajar, DLU telah siap melayani penumpang dari Semarang meliputi rute Semarang-Pontianak pulang-pergi (PP), Semarang-Kumai PP, Semarang-Ketapang PP dan Semarang-Sampit PP. "Ada kenaikan jumlah penumpang sekitar 20 yakni dari 300 penumpang menjadi 400-450 penumpang,” tambahnya.

Menghadapi kondisi cuaca buruk, menurut Herman Fajar, DLU terus memantau informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) secara pemantauan cuaca real time dan juga telah terpasang alat pemantau cuaca di kapal-kapal sehingga kondisi angin dan gelombang bisa dipantau secara real time dan diinformasikan ke darat.

Kepala Cabang PT Pelni Semarang Yuniati Fatimah mengungkapkan seluruh kapal yang beroperasi telah melalui pemeriksaan kelaiklautan atau ramp check sebelum berlayar, hal ini untuk memastikan kapal aman beroperasi dari  mulai dari kondisi mesin hingga kelengkapan alat keselamatan.

"Kami sudah mengecek kelaiklautan untuk kapal, sehingga sebelum kapal berlayar dipastikan siap dan sudah layak untuk berlayar, termasuk fasilitas untuk penumpang saat menghadapi lonjakan selama masa Nataru ini,” ujar Yuniati Fatimah.

Selain kesiapan teknis armada, menurut Yuniati Fatimah, Pelni Semarang juga mengantisipasi potensi cuaca buruk dengan melakukan koordinasi lintas instansi dan selama periode Nataru Pelni bergabung dalam posko terpadu bersama KSOP, Pelindo, BMKG, Basarnas, dan instansi terkait lainnya. 

"Jika kondisi cuaca tidak memungkinkan, akan penyesuaian operasional berdasarkan informasi terbaru dari BMKG, kami terus meng-update terkait dengan kondisi cuaca," imbuhnya. (E-2)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pantau Malam Natal di Jakarta, Pemerintah Imbau Perayaan Sederhana dan Penuh Empati
• 2 jam lalutvrinews.com
thumb
Resmi, Lyon Pinjam Endrick dari Real Madrid
• 11 jam lalumedcom.id
thumb
Telkomsel Hadirkan 6 BTS 4G di Bone dan Soppeng, Dorong Pemerataan Akses Digital
• 3 jam laluharianfajar
thumb
Lokasi dan Jadwal SIM Keliling di Kota Tangerang Hari Ini Rabu 24 Desember 2025
• 19 jam lalutvonenews.com
thumb
Employee Volunteering Grup MIND ID Dampingi Pemulihan Sumatera
• 9 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.