Melihat Diversifikasi Ekonomi di Timur Tengah, Tidak Lagi Dari Minyak?

kumparan.com
16 jam lalu
Cover Berita

Jika berbicara tentang ekonomi di negara timur tengah, maka hal yang secara langsung terlintas bagi kita adalah cadangan sumber daya minyak dan gas bumi yang melimpah di kawasan tersebut. Dan jika kita lihat datanya, Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) mengungkapkan bahwa lebih dari setengah cadangan minyak mentah di dunia ini berada di Timur Tengah. Pada tahun 2022 OPEC menunjukkan adanya 1,56 Triliun barel volume minyak mentah di dunia, dan 55,7% berasal dari negara-negara timur tengah. Negara-negara seperti Arab Saudi, Iran, Irak, Kuwait, Oman, Qatar, Suriah, dan UAE menjadi pemilik dari cadangan minyak mentah tersebut.

Adanya ketersediaan minyak mentah yang melimpah di kawasan tersebut, memberikan dampak positif serta negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di negara-negara kawasan ini. melimpahnya sumber daya alam lewat minyak ini menjadikan negara-negara timur tengah sebagai penguasa minyak di dunia, namun disisi lain ini memberikan dampak terhadap ketergantungan ekonomi yang terpaku pada satu sektor tunggal saja. Jika kita lihat beberapa tahun ke belakang, pendapatan di sektor ini sangat fluktuatif. Sehingga butuhnya diversifikasi ekonomi oleh negara-negara pengekspor minyak ini.

Pandemi COVID-19 seperti contohnya, menyebabkan perlambatan ekonomi bukan hanya negara timur tengah, tetapi seluruh dunia. Hal ini juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di sektor minyak. Kemudian pada tahun 2022, kawasan ini mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat diakibatkan lonjakan harga minyak yang terjadi setelah invasi Rusia ke Ukraina. Namun pada tahun 2023, adanya pemotongan produksi minyak secara berturut-turut oleh OPEC, menjadikan harga minyak turun menjadi US$ 83 per barel, dari yang sebelumnya US$ 100 di tahun 2022.

Akibat dari fluktuasi yang terjadi di sektor minyak ini, negara-negara timur tengah mulai mengembangkan diversifikasi ekonomi di berbagai sektor. Jika kita lihat berdasarkan OIC Economy Outlook 2025, beberapa negara timur tengah mulai masuk dalam ekspor non-minyak ke Amerika Serikat. Impor AS dari negara-negara OKI terkonsentrasi pada beberapa negara saja. Malaysia menonjol sebagai eksportir OKI terbesar ke AS dengan nilai ekspor US$ 53,8 Miliar di tahun 2024. Indonesia mengikuti dengan nilai US$ 29,5 miliar, kemudian Türkiye berada di peringkat ketiga dengan US$ 17,8 miliar.

Dan diikuti negara-negara lain seperti Arab Saudi, Bangladesh, UAE, Iraq, Nigeria, Guyana, dan Pakistan. Adapun produk utama yang di ekspor dari negara negara OKI ke AS meliputi mesin dan peralatan listrik, pakaian dan aksesoris pakai (rajut dan non rajut), peralatan optik, fotografi, peralatan medis atau bedah, karet, furniture dan lain sebagainya.

Data diatas menunjukkan bahwa beberapa negara Timur Tengah mulai mengembangkan ekonomi yang tidak terpusat pada satu sektor tunggal lewat minyak. Dengan berbagai sektor yang maju secara bersamaan, makan akan tumbuh ekonomi yang kuat dalam menghadapi krisis global yang tidak dapat secara penuh diprediksi. Terlebih kondisi geopolitik timur tengah tidak baik-baik saja akibat ketegangan yang terjadi di gaza, yang mana hal tersebut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di kawasan timur tengah.

Saudi Vision 2030

Vision 2030 yang digaungkan oleh Arab Saudi mendorong transformasi ekonomi yang luar biasa bagi negara ini. Arab Saudi mendorong diversifikasi dan keberlanjutan pada sektor-sektor kunci seperti manufaktur, teknologi, pariwisata, energi terbarukan, pertambangan dan logistik yang berada di garis terdepan dalam menopang perekonomian negara yang fokus pada kewirausahaan dan inovasi. Vision 2030 juga memastikan masa depan kerajaan dengan mengembangkan sektor-sektor baru yang berkelanjutan dan melindungi sumber daya alam. Kerajaan Arab Saudi juga mengakui pentingnya berinvestasi pada sektor tenaga kerja yang terampil agar dapat berkembang dalam lanskap ekonomi baru ini.

Pada sektor logistik, vision 2030 kerjaan telah meningkatkan pada sektor tersebut. Kerajaan Saudi memanfaatkan lokasi negara mereka yang startegis untuk menjadi pusat logistik terkemuka. Pada sektor logistik ini, sudah terlihat hasil yang nyata dengan terciptanya lapangan kerja, menarik investor, serta diversifikasi ekonomi. Kerajaan Saudi naik peringkat dari yang sebelumnya 24 menjadi 16 dalam penanganan kontainer Lloyd’s List. Kemudian juga naik peringkat ke 55 menjadi 38 dalam Indeks Kinerja Logistik (LPI) Bank Dunia.

Pada sektor manufakturing, Lucid Group telah membuka pabrik internasional pertamanya, yaitu pabrik Manufaktur EV Canggih “AMP-2” di King Abdullah Economy City, Rabigh. Upaya dalam sektor ini menjadi tonggak sejarah kerajaan sebagai pemain utama dalam industri manufaktur kendaraan listrik. Inisiatif ini sangat mendorong ekonomi kerajaan lewat investasi, lapangan kerja, mendorong inovasi, dan memajukan lokalisasi industri-industri canggih.

Pariwisata juga menjadi sektor terpenting dalam diversifikasi ekonomi bagi kerajaan Saudi. Warisan yang kaya akan budaya dan lokasi startegis Arab Saudi, yang menghubungkan Asia, Eropa, dan Afrika menjadi Arab Saudi sebagai destinasi wisata secara global. Sebut saja destinasi wisata seperti AlUla, ad-Dir’iyah, Najran, Al-Ahsa, dan lain sebagainya menjadi destinasi menarik yang memberikan lonjakan siginifikan di sektor pariwisata, menarik para pengunjung baik domestik maupun internasional. Bahkan pada tahun 2023, kontribusi di sektor pariwisata ini mencapai 4,45% terhadap PDB Saudi.

Qatar 2030

Lewat The Third National Development Strategy (NDS3) Qatar menetapkan inisiatif dan reformasi serta transformatif untuk mencapai Qatar National Vision 2030. Strategi ini menekankan pada upaya Qatar untuk mengembangkan ekonomi secara berkelanjutan agar tetap kompetitif di tengah lanskap global yang penuh gejolak dan cepat berubah. Hal tersebut menyadarkan Qatar untuk melibatkan diversifikasi melalui sektor ekonomi prioritas dan menciptakan lingkungan yang ramah terhadap investor dan bisnis.

Di samping itu, hal yang menarik dari strategi Qatar adalah mencerminkan pada nilai-nilai agama maupun budaya serta identitas nasional. Dan juga tetap menjaga kualitas hidup warga negara serta memastikan bahwa penduduk merasa diharagai atas kontribusi mereka dalam perjalanan pembangunan ini.

Pada klaster logistik, Qatar mulai memperkuat posisi mereka sebagai pusat logistik global. Qatar berfokus pada re-ekspor farmasi dan barang yang memerlukan infrastruktur, serta barang yang bernilai tinggi seperti suku cadang pesawat. Pada klaster logistik ini juga, Qatar mengoptimalkan operasi pelabuhan melalui kemajuan teknologi dan perbaikan operasional.

Selain klaster logistik, Qatar juga menekankan pada klaster manufaktur. Sub-klaster seperti kimia sedang di perluas oleh Qatar dalam petrokimia berbasis gas konvensional maupun biru, kemudian sub klaster produk plastik, sub klaster logam yang menekankan pada logam rendah karbon dan mengeksplorasi produk di sektor alumunium. Secara keseluruhan, Qatar memprioritaskan praktik revolusi industri 4.0 untuk memastikan daya saing jangka panjang di tingkat global.

Klaster Pariwisata juga menjadi sektor utama dalam diversifikasi ekonomi negara ini. Qatar telah membangun karakteristik yang unik untuk menjadikan mereka sebagai destinasi wisata pilihan bagi keluarga. Qatar memperkuat pada segmen pertemuan, insentif, konfrensi, dan pameran dengan memanfaatkan infrastruktur canggih mereka.

Mereka juga mengenalkan inisiatif pariwisata dengan memanfaatkan konektivitas dengan armada udara mereka Qatar Airways (lebih dari 20 juta penumpang melalui bandara Hamad pada paruh pertama 2023). Klaster pariwisata ini juga sangat menjanjikan dengan kontribusinya terhadap PDB mencapai 8% pada tahun 2024 atau setara dengan 55 miliyar riyal Qatar (US$ 15.1 Miliar).

Uni Emirat Arab (UAE)

Selain dua negara sebelumnya, UAE juga menjadi negara timur tengah yang mulai mendorong transformasi ekonomi yang menekankan pada pentingnya deiversifikasi. Rencana visioner UAE Vision 2031 dan strategi nasional menjadi program mereka untuk membangun ekonomi yang siap di masa depan. Kebijakan UAE ini mendorong pada sektor investasi asing, inovasi, pariwisata, teknologi, energi terbarukan, serta keuangan.

Pada sektor pariwisata dan perhotelan. UAE melihat ini sebagai sektor yang menjanjikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Dubai dan Abu Dhabi sebagai pusat destinasi populer mereka telah menarik jutaan wisatawan internasional setiap tahunnya. Hal ini yang menjadi faktor meningkatknya sektor ritel, perhotelan, huburan, dan budaya. Dubai Expo 2025 seperti contohnya, semakin menjadikan UAE sebagai pusat pariwisata global.

UAE SPACE AGENCY, menjadi sektor yang sangat menarik dalam strategi yang dibentuk oleh negara ini. sektor Luar Angkasa Nasional menjadi pilar utama dari rencana strategis jangka panjang milik Uni Emirat Arab yang sangat ambisius. Bahkan UAE mendeklarasikan strategi ini sebagai Ekspolorasi antarplanet pertama oleh negara Arab.

Strategi ini berupaya untuk memilihara ekonomi berbasis pengetahuan dan masyarakat ilmiah yang berkelanjutan, dengan pertumbuhan yang didorong oleh penemuan dan inovasi di bidang ini. UAE akan terus mengembangkan strategu luar angkasnya dan memberikan kontribusi yang sangat berharga dalam bidang teknologi luar angkasa yang bermanfaat bagi umat manusia.

pada akhirnya, negara-negara di timur tengah membutuhkan diversifikasi ekonomi untuk mengurangi ketergantungan mereka pada sektor tradisonal berbasis minyak dan komoditas dasar. Diversifikasi menjadi strategi penting agar menciptakan kekuatan ekonomi negara timur tengah di mata dunia serta mengurangi ketergantungan mereka pada pihak asing.

Hal terpenting juga harus ditekankan pada diversifikasi ekonomi berbasis prinsip syariah yang memungkinkan negara-negara di Timut Tengah memperluas sumber pendapatan melalui inovasi, industri kreatif halal, digitalisasi layanan syariah, dan pembangunan ekosistem bisnis yang inklusif. Dengan memadukan prinsip ekonomi Islam dan strategi diversifikasi, negara dan komunitas Muslim khususnya di timur tengaj dapat membangun ekonomi yang lebih tangguh, kompetitif, serta berkelanjutan dalam menghadapi dinamika global.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi hingga 4 Meter, Berlaku 25-28 Desember 2025
• 3 jam lalukompas.tv
thumb
Anji Batal Manggung karena Gangguan Pita Suara, Kini Fokus Jalani Pengobatan
• 8 jam lalutabloidbintang.com
thumb
Jangan Ambil Risiko saat Kampas Rem Mulai Aus
• 7 jam lalumedcom.id
thumb
PSSI Gandeng Jepang untuk Tingkatkan Kualitas Wasit
• 13 jam lalumedcom.id
thumb
Santai Dikritik, Menag: Lebih Banyak Orang Jatuh karena Dipuji
• 9 jam lalukompas.com
Berhasil disimpan.