Sejumlah SMA di Kota Depok, Jawa Barat, menerima ancaman bom melalui email pada Selasa (23/12). Hal tersebut memicu respons cepat dari aparat kepolisian untuk melakukan pengecekan dan penyisiran di sejumlah lokasi.
Ancaman itu dikirim ke 10 sekolah di Depok, salah satunya SMA Arrahman dan SMA PGRI 1, dan mencakup ancaman bom serta pernyataan lain yang membuat pihak sekolah dan orang tua siswa resah.
Polisi dari Polres Metro Depok bersama tim penjinak bom (Jibom) dan Gegana turun ke sekolah-sekolah tersebut untuk memastikan keamanan situasi, sementara pihak sekolah berusaha menenangkan siswa dan orang tua.
Berikut rangkumannya.
Sekolah-Sekolah di Depok Dapat Ancaman Bom, Polisi Turun ke LokasiSekolah-sekolah di Kota Depok menerima ancaman bom melalui email pada Selasa dini hari, Selasa (23/12). Email tersebut dikirim ke 10 alamat sekolah, dengan isi teror terkait bom, penculikan, hingga penyebaran narkoba, yang membuat pihak sekolah dan pihak berwenang waspada.
Email itu dikirim dari akun dengan nama inisial “KLH” yang menyatakan motifnya sebagai kebencian terhadap pendidikan dan ketidakpuasan terhadap respons polisi terhadap laporan yang pernah dibuatnya.
Polisi dari Polres Depok langsung menurunkan personel termasuk tim Gegana Brimob untuk memeriksa lokasi, terutama di sekolah-sekolah yang namanya disebut dalam ancaman.
“Gua gak takut sama apa yang akan gua lakukan dengan nama almamater gua,” bunyi salah satu bagian ancaman dalam email yang dikirim ke sekolah-sekolah di Depok.
SMA PGRI 1 Depok Dapat Ancaman Bom Usai Pembagian Rapor SiswaSMA PGRI 1 Depok termasuk salah satu dari 10 sekolah yang menerima email ancaman bom pada Selasa (23/12). Ancaman itu tiba setelah kegiatan pembagian rapor siswa, yang membuat pihak sekolah sempat terkejut.
Kepala sekolah, Nina Marliana, menyebut pihaknya awalnya mengira ancaman itu hoaks, namun polisi segera merespons dengan melakukan penyisiran menggunakan metal detector, termasuk oleh tim Gegana dan Inafis.
Penyisiran itu mencakup pemeriksaan ruangan kelas dan area sekolah lainnya, namun tidak ditemukan benda mencurigakan berupa bom atau bahan berbahaya lainnya.
“Semuanya lengkap, ada tim tadi saya lihat ada dari Gegana, ada Inafis, terus motor tuh Perintis, dan ya banyak lah sampai di seluruh, seluruh kelas dan alhamdulillah tidak ditemukan apa-apa,” kata Nina Marliana.
Polisi Cek Sekolah-Sekolah Depok yang Dapat Ancaman Bom: Tak Terbukti Ada BomKasi Humas Polres Depok, Made Budi, menyatakan polisi telah melakukan pemeriksaan di sejumlah sekolah yang menerima ancaman bom, dan hingga saat ini tidak terbukti adanya bom di lokasi.
Sebanyak enam dari 10 sekolah telah dilakukan pengecekan lengkap oleh tim penjinak bom (Jibom) dan Gegana, sementara empat lainnya masih dalam proses pemeriksaan.
Made menjelaskan bahwa ancaman bom dikirim melalui email ke sekolah-sekolah tersebut, namun tidak disertai permintaan uang tebusan atau motif yang jelas seperti pada kasus teror lainnya, sehingga polisi menduga pelaku mungkin berada dalam kondisi psikologis tertentu.
“Iya betul, saat ini sudah dilakukan penyisiran. Namun tidak terbukti adanya bom,” ujar Made Budi saat dikonfirmasi.



:strip_icc()/kly-media-production/medias/5454644/original/099380500_1766565961-IMG_5087.jpeg)

