Ambisi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menguasai Greenland tak surut. Keamanan nasional menjadi alasan Trump tetap kukuh menguasai wilayah semi-otonom yang berada di bawah Denmark itu.
Pernyataan Trump yang ingin mencaplok Greenland sebenarnya sudah disampaikan sejak tahun lalu. Trump, yang saat itu masih menjadi presiden terpilih, mengatakan Greenland sangat penting bagi AS.
Dilansir CNN, NBC News dan Reuters, Trump mengatakan AS membutuhkan kepemilikan dan kontrol terhadap Greenland demi urusan keamanan.
"Demi tujuan Keamanan Nasional dan Kebebasan di seluruh Dunia, Amerika Serikat merasa bahwa kepemilikan dan kendali atas Greenland merupakan kebutuhan mutlak," tulis Trump di Truth Social.
Trump juga menegaskan kembali keinginannya untuk menguasai Greenland saat wawancara dengan NBC pada Minggu (30/3).
"Kami akan mendapatkan Greenland. Ya, 100 persen", kata Trump dalam wawancara dengan NBC News.
Ketegangan antara Amerika Serikat, Denmark, dan Greenland, semakin meningkat dengan adanya kunjungan Wakil Presiden JD Vance ke pangkalan militer AS di pulau Arktik yang luas itu. Vance juga dikritik usai mengatakan Denmark 'tidak melakukan pekerjaan yang baik untuk rakyat Greenland'.
Perdana Menteri baru Greenland, Jens-Frederik Nielsen, menanggapi rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menguasai Greenland. Nielsen menegaskan Greenland tidak akan pernah menjadi milik Amerika.
"Presiden Trump mengatakan Amerika Serikat 'akan mendapatkan Greenland.' Biar saya tegaskan: Amerika Serikat tidak akan mendapatkan Greenland," kata Nielsen dilansir AFP, Senin (31/3/2025).
Hal itu disampaikan Nielsen dalam unggahan di Facebook miliknya pada Minggu (30/3) waktu setempat. Dia menegaskan masa depan Greenland ada di tangan masyarakatnya sendiri.
"Kami tidak menjadi milik orang lain. Kami memutuskan masa depan kami sendiri," katanya.
(knv/knv)




