Laporan fenomena larisnya mobil listrik CBU dan ancaman komitmen merek baru yang belum matang di Indonesia merupakan salah satu berita populer kumparanOTO, Selasa (23/12).
Lalu ada kiat menghadapi sikap bus yang berkendara agresif ketika melintas di jalan, serta waspadai cuaca ekstrem saat bepergian libur akhir tahun.
Selengkapnya rangkuman berita populer kumparanOTO.
Mobil Listrik Laris karena Insentif, Merek Tanpa Komitmen Panjang Terancam GugurBulan madu penjualan segmen battery electric vehicle (BEV) salah satunya mobil listrik di Indonesia masih berlangsung manis. Sebab, semua merek hingga kini masih diganjar insentif dari pemerintah yang membuat produknya bebas masuk ke Tanah Air.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo merilis data penjualan wholesales (distribusi dari pabrik ke diler) BEV selama November kemarin jumlahnya sudah 13.381 unit. Kontras dengan bulan yang sama tahun 2024 hanya 5.532 unit.
Bertemu Bus Agresif di Jalan, Ini Sikap Aman PengemudiTak sedikit pengemudi bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang berkendara secara agresif, memotong lajur, hingga melampaui batas kecepatan maksimum.
Tingkah pengemudi seperti ini patut dihindari, terlebih ketika volume kendaraan di sejumlah ruas meningkat menyambut libur natal dan tahun baru (nataru) 2025/2026.
Bepergian Libur Akhir Tahun 2025, Waspada Cuaca EkstremKorlantas Polri terus mematangkan kesiapan pengamanan arus lalu lintas jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026 melalui Operasi Lilin 2025. Prediksi cuaca ekstrem dari BMKG menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi strategi pengaturan lalu lintas, terutama di wilayah rawan banjir dan rob.
Berdasarkan laman resmi Korlantas Polri, jalur Pantura disebut menjadi titik perhatian khusus karena potensi hujan dengan intensitas tinggi akibat pengaruh badai siklon. Wilayah pesisir utara Jawa, mulai dari Demak hingga Brebes, dinilai memiliki risiko gangguan arus kendaraan yang cukup signifikan.



