Bisnis.com, JAKARTA -- Jika berbicara soal tas tangan mewah, semua pasti setuju menyebut merek satu ini, Hermès Birkin, yang menjadi simbol status tertinggi dalam dunia tas tangan.
Model tas ini masih terus mendominasi, sebagai barang berharga milik segelintir orang kaya. Dilansir BBC, Victoria Beckham dikabarkan memiliki sekitar 100 tas Birkin, dengan harga sekitar US$2 juta.
Di antara selebriti lain yang memiliki Birkin, Kim Kardashian dikritik karena menggunakannya sebagai tas olahraga, begitu pula Kate Moss yang menggunakannya sebagai tas popok.
Dibuat pada tahun 1984, tas ikonik ini mengklaim sebagai inspirasinya aktris Inggris yang berbasis di Paris, Jane Birkin, yang meninggal dunia pada 2023 silam di usia 76 tahun.
Keberadaannya merupakan sebuah kebetulan yang menyenangkan. Kemunculan Hermès Birkin cukup sederhana, berawal dari percakapan antara Birkin dan mantan kepala eksekutif Hermès, Jean-Louis Dumas, dalam penerbangan Air France dari Paris ke London pada awal tahun 80-an.
Birkin, yang mendapat peningkatan kelas di pesawat, akhirnya duduk di sebelah eksekutif tersebut. Siapa sangka, ketika itu pula isi tasnya tumpah keluar.
Baca Juga
- Nilai Tas Hermes Siap Meroket, Jadi Investasi yang Lebih Oke dari Emas
- Anak Menteri jadi Korban Penipuan Investasi Bodong Tas Hermes, Rugi hingga Rp800 Juta
- Tips Manajemen, 6 Strategi Hermes Jadi Brand Mahal di Semua Negara
Dumas kemudian menyarankan agar dia menggunakan tas dengan kantong, dan ini memicu percakapan tentang aksesori idealnya.
Dia kemudian diminta mendesain tas yang sesuai dengan spesifikasinya, untuk "tas tangan yang lebih besar dari Kelly tetapi lebih kecil dari koper Serge" di atas secarik kantong muntah di pesawat.
Setelah wanita yang menginspirasi simbol kemewahan ini justru tak memperlakukan tas tersebut sebagai barang status yang disimpan di lemari. Jane Birkin menghargai tas tersebut karena kepraktisannya.
Dia terkenal mengatakan bahwa dia menginginkan tas tangan yang dapat "menampung seluruh hidupnya" dan ia benar-benar hidup sesuai dengan filosofi itu, mendefinisikan kembali kemewahan melalui bagaimana dia memakainya sesuai fungsi dan membuat kehidupannya dijalani dengan baik.
Bahkan, alih-alih mengumpulkan koleksi yang mengagumkan, ia hanya memiliki lima tas Birkin sepanjang hidupnya, dan menggunakan masing-masing sebagai teman sehari-hari.
Lima tas yang jadi incaran kolektor barang mewah itu terdiri atas satu prototipe asli yang bahkan memiliki inisialnya yang dicap di bagian penutup depan. Kemudian diikuti oleh empat tas lagi yang diberikan Hermès kepadanya selama bertahun-tahun.
Pada tahun 1994, Birkin menyumbangkannya untuk amal. Dan tas yang persis sama itu terjual tahun ini di Sotheby’s dengan harga lebih dari 8,6 juta euro, menjadikannya tas tangan termahal yang pernah terjual.
Hermès kemudian menghadiahkan empat Birkin lagi kepadanya sepanjang hidupnya, dan ia terkenal mengatakan, “Ketika satu tas usang, Hermès mengirimkan yang lain.”
Salah satu tasnya yang terakhir, yang dijuluki dengan penuh kasih sayang sebagai “Le Birkin Voyager,” memiliki tulisan tangan Jane Birkin sendiri di bagian dalam alasnya, yang berbunyi, “Tas Birkin saya yang telah berkeliling dunia bersama saya.”
Tas khusus ini akan dilelang di Abu Dhabi bulan ini, menjadikannya salah satu lelang barang mewah yang paling dinantikan musim ini.
Bagi Jane Birkin, tas-tas ini bukanlah simbol status untuk dikoleksi dan disembunyikan, melainkan seperti teman perjalanan yang setia, di mana dia benar-benar menggunakan setiap tas hingga benar-benar usang, menghargai kegunaannya dan kenangan yang terkumpul di dalamnya daripada gengsi memiliki koleksi yang banyak.
