MNC Energy (IATA) Teken Kontrak dengan Anak Usaha UNTR Rp 5 T

katadata.co.id
8 jam lalu
Cover Berita

Emiten milik Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) menjalin kerja sama jasa di sektor pertambangan batu bara dengan anak usaha PT United Tractors Tbk (UNTR) senilai Rp 5 triliun. Kerja sama ini dilakukan melalui anak usaha IATA, PT Arthaco Prima Energy dan PT Kalimantan Prima Persada (KPP Mining).

Selama masa kontrak, target produksi batu bara ditetapkan mencapai 33,6 juta metrik ton (MT). Target produksi pada tahun pertama atau pada 2026 sebesar 3 juta MT, dengan total volume material yang akan dikelola selama periode kerja sama mencapai 140,9 juta bank cubic meter (BCM).

Direktur Utama IATA Suryo Eko Hadianto mengatakan, kerja sama ini merupakan bagian dari upaya perseroan untuk memperkuat operasional, meningkatkan efektivitas dan efisiensi, serta memaksimalkan skala produksi batu bara melalui IUP Arthaco Prima Energy yang telah memasuki fase produksi komersial.

“Melalui kolaborasi strategis dengan pelaku industri pertambangan terkemuka, kami yakin kinerja operasional IATA bisa semakin optimal, berkelanjutan, dan bernilai tambah," kata Direktur Utama IATA Suryo Eko Hadianto dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Rabu (24/12).

Presiden Direktur KPP Mining Wahyu Widaryanto menyatakan KPP Mining berkomitmen menyediakan layanan jasa pertambangan yang andal dan terintegrasi. Menurut dia, kerja sama ini memiliki nilai strategis dalam memperluas portofolio proyek sekaligus mengoptimalkan kapabilitas operasional perusahaan.

Ia menambahkan, KPP Mining akan terus menjunjung keunggulan operasional melalui penerapan standar keselamatan yang tinggi, praktik pertambangan berkelanjutan, serta pengembangan kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan.

IATA merupakan entitas di bawah naungan MNC Group yang bergerak di bidang perdagangan dan investasi di sektor energi, khususnya batu bara. 

Melalui anak usahanya, PT Bhakti Coal Resources, IATA menguasai sejumlah konsesi pertambangan di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, dengan luas gabungan mencapai 44.163 hektare. Konsesi tersebut memiliki potensi sumber daya batu bara sekitar 1,4 miliar MT dan cadangan yang dapat ditambang sebesar 294 juta MT.

Adapun PT Kalimantan Prima Persada merupakan perusahaan jasa pertambangan terintegrasi di bawah Grup Astra. Hingga 2024, KPP Mining mengelola 12 proyek yang terdiri atas tujuh proyek tambang batu bara, dua proyek pengangkutan batu bara dan perawatan jalan, serta satu proyek operasi pelabuhan. 

Selain itu, KPP Mining juga telah melakukan diversifikasi ke proyek tambang emas di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, serta tambang nikel di Konawe, Sulawesi Tenggara.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Panglima Rotasi 187 Pati, Kapuspen Mabes TNI Dijabat Aulia Dwi
• 22 jam laluidntimes.com
thumb
PBSI Ungkap Daniel Marthin dan Ester Nurumi Sudah Pulih dari Cedera
• 15 jam laluskor.id
thumb
Libur Akhir Tahun, Begini Tips Berkendara Aman dan Nyaman
• 18 jam lalurealita.co
thumb
Korban Banjir Sumatra Bakal Terima Hunian Tetap, Lengkap dengan Sertifikat
• 4 jam laluliputan6.com
thumb
Produksi CPO Naik 10 Persen, Ekspor Produk Sawit Capai USD3,29 Miliar di Oktober 2025
• 21 jam laluidxchannel.com
Berhasil disimpan.