Calon Potensial Pesaing Gibran di Pemilu 2029 Mulai Bermunculan, Sosok Ini Patut Diperhitungkan

fajar.co.id
10 jam lalu
Cover Berita

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Dinamika politik Indonesia menatap Pemilu 2029, termasuk kemunculan tokoh-tokoh baru, pergeseran dukungan publik, serta bagaimana kondisi ekonomi dan politik saat ini mempengaruhi peta kekuatan politik di masa depan.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Prof. Burhanuddin Muhtadi menyebut adanya kelompok pemilih yang puas terhadap kinerja Presiden Prabowo, tetapi tidak memilihnya jika pemilu dilakukan hari ini. Prof. Burhanuddin menyebut kelompok ini sebagai “Prabowo satisfied nonvoters”, Ada gap kurang lebih sekitar 30 persen orang yang puas tapi tidak memilih.

Sejumlah nama muncul dalam radar politik 2029. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, misalnya, disebut sebagai figur yang pertumbuhannya paling mengejutkan. Basis pendukungnya disebut kuat terutama di Jawa Barat.

“Basis pemilih Dedi Mulyadi itu besar sekali… bahkan mengalahkan Pak Prabowo di Jawa Barat,” ungkapnya dilansir pada Rabu (24/12).

Nama lain yang mencuat adalah Gibran Rakabuming Raka, Wakil Presiden saat ini. Prof. Burhanuddin menilai bahwa Prabowo sendiri masih membuka ruang bagi Gibran untuk kembali berpasangan di 2029.

“Ini menarik artinya Pak Prabowo masih membuka opsi untuk bersama kembali Gibran di 2029,” ucapnya.

Selain itu, Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan, juga menjadi figur yang melesat cepat. Dalam waktu dua bulan, tingkat pengenalannya meningkat signifikan, dan dalam beberapa survei elektabilitas ia menyodok ke posisi atas.

Prof. Burhanuddin mencatat tingkat kedikenalan Purbaya sudah mencapai 40 persen.

“Elektabilitasnya tiba-tiba menyodok ke peringkat keenam,” jelas Burhanuddin.

Tokoh lain termasuk Letkol Teddy Indra Wijaya, Anies Baswedan, dan sejumlah elite partai yang sedang memetakan kekuatan politik menuju pemilihan lima tahun mendatang.

Isu mengenai Pemilu 2029 mulai relevan sejak kini karena kalender politik Indonesia bergerak cepat. Tahapan pemilu akan dimulai tahun depan, sehingga para elite partai, menteri, dan aktor politik mulai menghitung posisi kekuatan masing-masing.

“Mulai tahun depan sudah mulai gerilya menjelang Pemilu energi politisi pasti berkurang,” tegasnya.

Prof. Burhanuddin mengangkat isu 2029 bukan sekadar untuk memprediksi kontestasi politik, tetapi sebagai peringatan analitis agar pemerintah lebih responsif terhadap data ekonomi dan politik yang sedang bergerak.

Ia menyoroti bahwa kondisi ekonomi yang belum pulih, daya beli masyarakat yang tertekan, serta kebijakan-kebijakan yang masih bersifat populis dapat mempengaruhi peta kekuasaan di masa depan.

“Harus segera direspons kalau tidak angin positif bisa berbalik menjadi angin badai,” katanya.

Dengan kata lain, pembahasan tokoh-tokoh 2029 tidak berdiri sendiri, tetapi berkaitan erat dengan kebutuhan melakukan koreksi kebijakan. Pemerintah perlu menyadari bahwa dinamika sosial-ekonomi akan memengaruhi komposisi dukungan politik, dan tokoh-tokoh baru dapat tiba-tiba muncul sebagai alternatif jika situasi tidak ditangani secara strategis.

Ia juga mengangkat isu ini karena melihat pola besar: pergeseran loyalitas pemilih, kemunculan figur-figur baru yang naik eksponensial, serta hubungan elite politik yang juga berubah. Semua faktor tersebut membuat isu 2029 menjadi penting dibahas sedini mungkin.

Jika tren kepuasan, elektabilitas, dan kondisi ekonomi tidak dikelola dengan baik, maka ruang bagi tokoh-tokoh baru atau alternatif semakin terbuka. Dedi Mulyadi bisa naik lebih tinggi, Purbaya dapat memanfaatkan kinerja ekonominya, Gibran bisa mempertahankan momentum panggung internasionalnya, hingga partai-partai dapat memetakan ulang koalisi.

Dalam pandangan Prof. Burhanuddin, peta politik 2029 masih sangat kompetitif dan terbuka.

“Ini semua masih sangat cair konstelasi ke depan akan sangat bergantung pada respons pemerintah terhadap data dan dinamika ekonomi,” pungkasnya. (Pram/fajar)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
ATR/BPN Tetap Buka Layanan Pertanahan Selama Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
• 10 jam lalukompas.tv
thumb
Kepala Staf Angkatan Darat Libya Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Turki
• 18 jam laludetik.com
thumb
Warga RI Ramai-Ramai Tinggalkan Minuman Alkohol, Ada Apa?
• 8 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
SEA Games Jadi Alarm Dini Pembinaan Menuju Olimpiade
• 7 jam lalutvrinews.com
thumb
Eks Petinggi Intelijen Suriah Era Assad Tewas Dibunuh di Lebanon
• 19 jam laludetik.com
Berhasil disimpan.