Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan dan dialog dengan United State-Asean Business Council (USABC) pada 22 Desember 2025. Dalam penyelesaian perundingan perdagangan resiprokal ini, ada sejumlah hasil utama perundingan dengan Amerika Serikat (AS).
Salah satunya yaitu komitmen AS untuk ekspor sejumlah komoditas dari Indonesia. Pemerintah menargetkan AS bisa memberikan tarif 0% untuk beberapa komoditas unggulan dari RI yang masuk ke Negara Paman Sam itu.
"AS berkomitmen untuk memberikan pengecualian tarif bagi produk-produk ekspor unggulan Indonesia yang tidak bisa diproduksi oleh AS seperti minyak kelapa sawit, cocoa, kopi, teh, dan lainnya," kata Airlangga dalam pernyataan tertulisnya, dikutip Kamis (24/12).
Tarif untuk komoditas ini berarti di luar yang sudah ditetapkan oleh Presiden AS Donald Trump pada 22 Juli 2025. Pemerintah AS melalui di laman resmi Gedung Putih mengumumkan penurunan tarif perdagangan bagi barang asal Indonesia yang masuk ke negaranya dari 32% menjadi 19%.
Selain hasil tersebut, Airlangga menyampaikan hasil kesepakatan lainnya adalah komitmen Indonesia untuk memberikan akses pasar untuk produk AS. Selain itu juga mengatasi kendala isu-isu hambatan non tarif.
Airlangga menambahkan AS juga sepakat untuk berkomitmen dalam kerja sama perdagangan digital dan teknologi. Selain itu juga keamanan nasional dan juga kerja sama komersial.
"Hasil signifikan dari proses perundingan perdagangan resiprokal tersebut, disambut baik oleh perusahaan-perusahaan AS yang mempunyai investasi dan melakukan usaha di Indonesia," ujar Airlangga.
Airlangga dan perwakilan perusahaan AS juga membahas beberapa isu investasi dan perdagangan. Hal ini diantaranya perkembangan deregulasi, perubahan aturan devisa hasil ekspor.
Menurutnya, komitmen pemerintah Indonesia dalam perundingan perdagangan Indonesia-Amerika Serikat.“Telah dibentuk Satgas Debottlenecking yang secara khusus ditujukan untuk menyelesaikan semua hambatan yang dialami dunia usaha di Indonesia,” kata Airlangga.
Dalam pertemuan ini juga dibahas peluang kerja sama dan investasi perusahaan AS di bidang alat kesehatan, keuangan digital, produk makanan, dan alutsista. Beberapa perusahaan yang bertemu antara lainGE Healthcare, Chubb, Visa, PepsiCo, serta Lockheed Martin.




