Waspadai Peningkatan Intensitas Hujan Selama Periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026

kompas.id
7 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, KOMPAS — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memperkirakan intensitas hujan meningkat pada periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Hal ini perlu diwaspadai karena bisa berdampak langsung pada keselamatan transportasi dan aktivitas masyarakat pada periode tersebut.

Merujuk pada prospek cuaca mingguan BMKG, sepekan terakhir ada peningkatan signifikan Indeks Cold Surge (Seruakan Dingin) yang menandakan aliran udara dingin dari Benua Asia menuju wilayah Indonesia. Hal ini memicu hujan sedang hingga lebat di wilayah barat dan selatan Indonesia bersamaan dengan menguatnya angin Monsun Asia. 

BMKG memprakirakan, fenomena atmosfer skala global, regional, dan lokal akan berperan signifikan dalam memengaruhi cuaca di Indonesia hingga sepekan ke depan.

Adapun perambatan seruakan dingin dari Asia menuju Indonesia memicu peningkatan intensitas hujan di Indonesia. Kondisi ini diperkirakan masih akan terjadi terutama saat periode Natal 2025.

Selain itu, BMKG memprakirakan curah hujan tinggi hingga amat tinggi dengan intensitas 300-500 milimeter per bulan diprediksi terjadi pada Desember 2025 hingga Januari 2026. Hal ini khususnya di wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi Selatan, Papua Selatan, serta Kalimantan yang memiliki karakter musim hujan hampir sepanjang tahun.

Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menyampaikan, terkait persiapan Natal dan Tahun Baru, BMKG sudah melakukan beberapa kali pertemuan atau rapat koordinasi. Dalam pertemuan itu disampaikan, BMKG membagi terlebih dahulu zonasi wilayah selama periode tersebut.

”Untuk Sumatera, terutama bagian utara, tengah, hingga Sumatera Selatan, puncak musim hujan terjadi pada bulan Desember, lebih kurang pada November–Desember. Sementara Pulau Jawa, Lampung, Bali, dan Nusa Tenggara diperkirakan mengalami puncak musim hujan pada bulan Januari,” ujarnya, Rabu (24/12/2025).

Baca JugaAncaman Cuaca Ekstrem pada Masa Libur Natal dan Tahun Baru 2026

Menurut Faisal, BMKG juga menempatkan personel di berbagai posko untuk mengamati dan mengobservasi cuaca selama periode Natal dan Tahun Baru. Hasil pemantauan itu dianalisis guna memberikan informasi akurat, termasuk terkait perubahan cuaca dan kondisi gelombang laut.

Untuk Sumatera, terutama bagian utara, tengah, hingga Sumatera Selatan, puncak musim hujan terjadi pada bulan Desember, lebih kurang pada November-Desember. Sementara Pulau Jawa, Lampung, Bali, dan Nusa Tenggara diperkirakan mengalami puncak musim hujan pada bulan Januari.

Informasi kondisi cuaca dan gelombang laut dilaporkan BMKG kepada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) untuk menjadi dasar penentuan operasional pelayaran. Keputusan tersebut mempertimbangkan aspek keselamatan, tak hanya terkait hujan, tetapi juga keselamatan pelayaran dan penerbangan.

Dalam mendukung keselamatan sektor transportasi selama periode Natal dan Tahun Baru, BMKG menyiapkan berbagai platform informasi cuaca berbasis sektoral, seperti Digital Weather for Traffic (DWT), System of Interactive Aviation Meteorology (Ina-SIAM), serta Indonesia Weather Information for Shipping (InaWIS).

Selain itu, BMKG mengoptimalkan pemanfaatan aplikasi untuk mendukung perjalanan darat masyarakat selama periode Natal dan Tahun Baru serta memperkuat koordinasi lintas lembaga. Jika diperlukan, operasi modifikasi cuaca (OMC) dapat dilakukan melalui kerja sama dengan dengan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.

Berdasarkan hasil analisis cuaca selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, BMKG merekomendasikan agar warga tetap tenang dan waspada menghadapi dinamika cuaca. Masyarakat bisa memperhatikan potensi hujan lebat disertai angin kencang yang dapat memicu banjir dan tanah longsor, terutama di wilayah perbukitan dan pesisir.

Informasi cuaca

Dalam rapat pemantauan pelaksanaan masa liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 pekan lalu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono menekankan pentingnya peran informasi cuaca menghadapi periode Natal dan Tahun Baru.

Ia mengingatkan agar sistem peringatan dini bekerja maksimal dan direspons dengan kesiapan operasional serta teknis oleh pemerintah daerah dan semua pemangku kepentingan. OMC juga menjadi salah satu instrumen pencegahan yang dapat dilakukan sebelum kondisi cuaca berkembang ke tingkat yang lebih berisiko.

Pelaksanaan OMC dilakukan berdasarkan rekomendasi BMKG dan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta dapat dilaksanakan atas permintaan kepala daerah ketika indikator cuaca menunjukkan peningkatan potensi bahaya.

Selain mitigasi cuaca, pemerintah menyiapkan dukungan infrastruktur kebencanaan. Kementerian Pekerjaan Umum telah menyiagakan ratusan alat berat dan ratusan titik material yang siap dikerahkan untuk mendukung penanganan darurat, khususnya pada puncak arus libur dan arus balik.

Baca JugaMenyiapkan Perjalanan Liburan Akhir Tahun di Tengah Cuaca Ekstrem

Di sisi lain, masyarakat perlu berhati-hati dalam merencanakan perjalanan darat, laut, dan udara, serta kegiatan wisata di luar ruangan saat malam pergantian tahun. Semua pihak juga perlu memantau perkembangan cuaca melalui aplikasi InfoBMKG.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menambahkan, pembaruan kondisi cuaca yang dikeluarkan selama periode Natal dan Tahun Baru oleh BMKG tidak untuk menghalangi warga beraktivitas pada akhir tahun. Namun, informasi BMKG bisa dijadikan rujukan untuk mengenali potensi risiko bencana di tempat masyarakat berkegiatan.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Gandeng Vantara India, Kemenhut Ingin Revitalisasi RS Gajah Sumatra
• 58 menit laluidntimes.com
thumb
Bupati Aceh Utara: Hampir Sebulan Pascabencana, Distribusi Elpiji Masih Langka
• 4 jam lalujpnn.com
thumb
Billie Eilish Masih Tinggal dengan Orang Tua di Rumah Sederhana
• 19 jam lalurealita.co
thumb
Prabowo Mau Tata Ulang Kota, DPR: Perlu Tangan Besi Lawan Cengkeraman Pengusaha
• 9 jam lalusuara.com
thumb
Pengakuan Mata Elang: Ambil Motor di Jalan Itu Bukan SOP
• 3 jam lalukompas.com
Berhasil disimpan.