Diperkirakan ada ratusan orang berjejer menanti walk in interview di depan SPPG Nanggerang, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat pada Selasa (23/12).
Mereka mengantre sejak pagi untuk melamar sebagai petugas pencucian ompreng, penyiapan makanan, keamanan hingga jurutama masak. Mereka saling bersaing karena yang diterima hanya 47 orang dari berbagai divisi.
Kepala Desa Nanggerang Deni Ramadani mengatakan membeludaknya para pelamar karena lowongan kerja itu sebelumnya diunggah di media sosial.
"Jadi kita tayangkan di medsos kurang lebih beberapa hari ke belakang, dan pelaksanaannya kemarin hari Selasa gitu ya, kita buka itu dari jam 9 pagi sampai jam 2 siang," kata Deni, Rabu (24/12).
Deni mengatakan kebanyakan dari pelamar itu merupakan warga Kabupaten Kuningan dari berbagai kecamatan.
"Kemarin saya menemukan itu hampir seluruh kabupaten, dari satu Kabupaten Kuningan semua kecamatan ada," ujar dia.
Lebih lanjut, Deni mengatakan kebanyakan para pelamar kemarin mendaftar kerja di bagian pencucian ompreng, persiapan produksi makanan atau pengelolaan bahan makanan.
Deni awalnya tak menyangka yang mendaftar sebagai petugas SPPG Nanggerang seramai itu. Mayoritas dari mereka yang mendaftar adalah usia produktif 20-30 tahun yang sudah resign dari tempat kerjanya di kota.
"Saya kemarin itu memang sangat apa ya, sangat kaget. Yang pertama kagetnya peserta banyak. Yang kedua tertibnya luar biasa. Enggak ada orang yang rusuh, enggak ada orang yang buru-buru gitu kan. Semua suasana itu enjoy, happy. Bahkan kami pewawancara sendiri, bagaimana kesan dan pesan eh untuk mengikuti walk interview seperti ini? Mereka sangat senang," kata dia.
Deni juga mengatakan sempat bertanya dengan para pelamar mengapa mereka ingin bekerja di SPPG Nanggerang. Menurut dia, motivasi para pelamar tak lain adalah karena mendapat gaji yang layak.
"Eh saya bertanya begini aja ke pelamar itu, 'Apa sih tujuan dan motivasi Anda masuk ke dapur SPPG?'. Intinya mereka itu sudah apa ya, mungkin karena sekarang lagi viral ya. Dan mereka mungkin tahu dari media sosial atau entah dari mana gitu, 'di dapur ini UMR ,Pak'," ujar Deni menirukan jawaban dari para pelamar.
"Jadi gajinya itu ya lumayan lah dengan pekerjaan berapa jam misalkan gitu kan, tapi dia mendapatkan upah yang menurut kami di daerah sudah cukup lah gitu," lanjut Deni.



