Pantau - Pembalap sepeda Indonesia Aiman Cahyadi menyatakan SEA Games 2025 Thailand menjadi momentum penting dalam proses regenerasi atlet balap sepeda nasional.
Aiman menilai keikutsertaannya pada SEA Games 2025 terasa berbeda dibandingkan edisi sebelumnya karena persaingan yang ketat dan hadirnya banyak atlet muda dalam skuad Merah Putih.
"SEA Games kali ini menjadi yang paling tua bagi saya, dikelilingi oleh anak-anak muda calon penerus bangsa yang luar biasa," ungkap Aiman.
Pada SEA Games 2025 Aiman menyumbangkan medali emas pada nomor road race team time trial putra.
Medali emas tersebut diraih bersama Maulana Astnan Al Hayat, Muhammad Raihan Maulidan, dan Muhammad Syelhan.
Tim Indonesia mencatatkan waktu tercepat 1 jam 13 menit 27 detik pada lintasan sepanjang 48,5 kilometer.
Pelatih tim balap sepeda Indonesia Dadang Haries Poernomo menilai capaian tersebut menjadi sinyal positif regenerasi atlet nasional.
"Yang membuat kami bahagia, tiga dari empat pembalap adalah pembalap muda. Ini membuktikan mereka mampu bersaing di level elite Asia Tenggara," ungkap Dadang.
Selain medali emas, Aiman juga meraih medali perak pada nomor team road race bersama Astnan, Muhammad Syelhan Nurrahmat, Muhammad Raihan, dan Muhammad Abdurrohman.
Aiman turut menyumbangkan medali perunggu dari nomor individual time trial.
Meski meraih tiga medali, Aiman menyebut hasil di Thailand belum sepenuhnya memenuhi target maksimal.
"Pencapaian tahun ini mungkin belum memberikan hasil maksimal, namun kami akan terus berusaha lebih baik lagi untuk Nusa dan Bangsa ke depannya," ungkapnya.
Aiman menegaskan keterlibatan atlet muda menjadi faktor krusial dalam menjaga kesinambungan prestasi balap sepeda Indonesia.
Selama persiapan hingga pelaksanaan SEA Games 2025 atlet muda dinilai menunjukkan perkembangan signifikan secara fisik dan mental.
Brand Marketing Polygon Bikes Alda Miranda menyampaikan apresiasi atas perjuangan para atlet balap sepeda Indonesia.
"Kami melihat kemenangan ini bukan sekadar tentang podium, tetapi tentang perjalanan para atlet. Tentang latihan panjang, jatuh bangun, dan keberanian untuk terus melangkah," ungkap Alda.


