Efek samping pakai kondom umumnya ringan, seperti iritasi kulit, alergi lateks, atau rasa tidak nyaman bila ukuran dan pelumasnya tidak tepat.
Secara umum, kondom justru aman dan efektif melindungi dari kehamilan tidak direncanakan serta infeksi menular seksual (IMS) bila digunakan dengan benar.
Artikel Terkait: 5 Jenis Kondom Paling Laris dan Disukai Orang Indonesia, Apa Saja? Apa Efek Samping Pakai Kondom?Secara medis, melansir laman Healthline, efek samping kondom paling sering berupa iritasi lokal, kemerahan, rasa gatal, atau sensasi terbakar di area genital, terutama jika kulit sensitif atau kondom terlalu ketat.
Beberapa orang juga mengeluhkan rasa kering atau tidak nyaman bila tidak menggunakan pelumas tambahan yang sesuai (water-based atau silicone-based) sehingga gesekan makin terasa saat berhubungan.
Salah satu efek samping yang lebih spesifik adalah reaksi alergi terhadap lateks atau bahan tambahan seperti spermisida.
Gejalanya bisa berupa gatal hebat, bintik merah, bengkak di area yang kontak dengan kondom, sampai gejala yang lebih luas seperti biduran, hidung berair, sesak, bahkan anafilaksis pada kasus alergi lateks berat.
Jika ada kecurigaan alergi, dokter biasanya menyarankan beralih ke kondom non-lateks dan menghindari produk dengan spermisida bila tidak diperlukan.
Apakah Kondom Memengaruhi Performa Seks Pria?Kondom bisa saja memengaruhi performa seks pria, tetapi di satu sisi bisa juga meningkatkan kenikmatan bercinta tergantung variasi kondom yang dipakai.
Sebagian pria memang mengaku merasakan sensasi berkurang saat memakai kondom karena ada lapisan penghalang antara penis dan vagina. Namun, ini bukan berarti kondom pasti menurunkan performa seks.
Pada sebagian pria, sedikit penurunan sensasi justru membantu menunda ejakulasi sehingga durasi bercinta bisa lebih lama.
Pilihan ketebalan, tekstur, dan ukuran kondom yang tepat juga berperan besar. Kondom ultra-thin atau yang pas ukurannya biasanya membuat sensasi bercinta lebih terasa natural.
Beberapa penelitian bahkan menyebut bahwa penggunaan kondom bisa membuat ereksi pria lebih lama. Namun, hal ini dipengaruhi faktor psikologis yang berkontribusi penting terhadap performa seksual, termasuk rasa aman karena terlindungi dari kehamilan dan IMS.
Ketika pasangan merasa terlindungi, kecemasan bisa menurun sehingga ereksi lebih stabil dan aktivitas seksual terasa lebih nyaman.
Di sisi lain, bila kondom terlalu sempit atau longgar, bisa timbul rasa tidak nyaman atau khawatir kondom sobek/terlepas, yang justru mengganggu fokus dan kenikmatan.
Artikel Terkait: Selain Cegah Kehamilan, Kondom Bisa Mempertahankan Ereksi Lebih Lama Apakah Aman Menggunakan Kondom Setiap Hari?Kondom dinilai aman digunakan setiap kali berhubungan seks, termasuk bila frekuensinya tinggi, selama dipakai sesuai petunjuk (satu kondom untuk satu kali hubungan, tidak digunakan ulang).
Standar WHO dan lembaga kesehatan lain menyatakan kondom lateks yang memenuhi standar kualitas merupakan alat kontrasepsi dan pencegah IMS yang aman, murah, dan mudah diakses.
Meski begitu, penggunaan sangat sering pada kulit yang sensitif bisa memicu iritasi ringan atau rasa kering, terutama jika tidak dibantu pelumas yang sesuai.
Bila muncul keluhan berulang seperti gatal, perih, atau ruam setelah hampir setiap pemakaian, penting untuk mengevaluasi apakah ada alergi lateks atau reaksi terhadap pelumas/spermisida, dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk mempertimbangkan kondom non-lateks atau produk lain yang lebih cocok.
Apakah Kondom Aman Bagi Kesehatan?Secara umum, kondom tergolong sangat aman bagi kesehatan dan merupakan satu-satunya metode kontrasepsi yang sekaligus melindungi dari kehamilan serta IMS, termasuk HIV.
Risiko utama terkait kondom biasanya tidak berasal dari bahan kondom itu sendiri, tetapi dari penggunaan yang tidak tepat, seperti kondom yang sobek, kedaluwarsa, disimpan di tempat panas (misalnya di dompet atau mobil), atau dipakai dengan pelumas berbahan minyak yang bisa merusak lateks.
Dalam kasus alergi lateks, beralih ke kondom non-lateks merupakan pilihan aman yang disarankan tenaga kesehatan. Dengan penggunaan yang benar, manfaat kondom bagi kesehatan seksual secara keseluruhan jauh lebih besar daripada potensi efek sampingnya.
Artikel Terkait: 12 Rekomendasi Kondom Terbaik di 2025, Aman dan Nyaman untuk Bercinta Apa Saja Manfaat Kondom?Manfaat utama kondom adalah membantu mencegah kehamilan yang tidak direncanakan dengan cara menghalangi sperma masuk ke vagina.
Melansir CDC, saat digunakan secara konsisten dan benar, efektivitas kondom pria dalam mencegah kehamilan dapat mencapai sekitar 98% dalam kondisi ideal, meskipun dalam pemakaian sehari-hari angkanya lebih rendah karena kesalahan penggunaan.
Artikel Terkait: Jangan Asal Pasang! Ini 10 Langkah Memakai Kondom yang BenarSelain itu, kondom memberikan perlindungan penting terhadap berbagai IMS yang ditularkan melalui cairan tubuh, termasuk HIV, gonore, dan klamidia.
Kondom juga tidak mengganggu kesuburan jangka panjang, dapat dihentikan kapan saja, dan bisa dipadukan dengan metode kontrasepsi lain jika menginginkan perlindungan ganda.
***
Centers for Disease Control and Prevention. (2025). Condom use: An overview. CDC. https://www.cdc.gov/condom-use/index.html
Centers for Disease Control and Prevention. (2025). Preventing HIV with condoms. CDC. https://www.cdc.gov/hiv/prevention/condoms.html
Cleveland Clinic. (2020, October 14). Have a latex allergy? 4 safe condom types for you. Cleveland Clinic. https://health.clevelandclinic.org/have-a-latex-allergy-4-safe-condom-types-for-you
Healthline. (2018, February 25). Allergic to condom: Latex, spermicide, symptoms, and more. Healthline. https://www.healthline.com/health/healthy-sex/allergic-to-condom
Sexual Health and Reproductive Health (ASHA). (2025, June 1). Condoms: Contraception and disease prevention. American Sexual Health Association. https://www.ashasexualhealth.org/condoms2/
WebMD. (n.d.). What to know about allergy to latex condoms. WebMD. https://www.webmd.com/sex/what-to-know-allergy-latex-condoms
World Health Organization. (2025, February 13). Condoms. WHO. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/condoms
Wongsawat, J., & colleagues. (2020). Male and female condoms: Their key role in pregnancy and STI/HIV prevention. Best Practice & Research Clinical Obstetrics & Gynaecology, 65, 5–16. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1521693419301774
Bangkok Hospital. (2025, June 25). Wear a condom: Prevent pregnancy, protect against sexually transmitted infections (STIs). Bangkok Hospital. https://www.bangkokhospital.com/en/phitsanulok/content/wear-condoms-bpl
American Journal of Public Health & CDC. (2001). CDC promotes the female condom for HIV/STD prevention. American Journal of Public Health, 91(12), 1913–1914. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC1446859/
8 Cara Atasi Ejakulasi Dini Menurut Dokter Boyke, Catat Parents!
7 Gaya Berhubungan Badan agar Seks Tahan Lama dan Tidak Membosankan
Ternyata Ini Arti Petik Mangga dalam Konteks Hubungan Intim, Cek!




