Jakarta, VIVA – Jaksa Agung, ST Burhanuddin mengatakan bahwa Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) telah menyiapkan total 8.077 hektar lahan untuk merelokasi penduduk yang ada di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo.
Selain itu, Satgas PKH juga telah mendata penduduk yang ada di kawasan Tesso Nilo. Data tersebut menunjukkan 5.733 Kepala Keluarga dengan jumlah total 22.183 penduduk.
- Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden
"Dan jumlah rumah sebanyak 573 bangunan. Sarana pendidikan sebanyak 12 sekolah, jumlah rumah ibadah sebanyak 52 dan fasilitas kesehatan 12 bangunan," kata Burhanuddin dalam konferensi pers di Kejagung, Rabu, 24 Desember 2025.
Burhanuddin menjelaskan dari jumlah tersebut sebanyak 1.465 Kepala Keluarga telah mendaftarkan diri untuk ikut dalam program relokasi Satgas PKH.
Ia menambahkan proses relokasi penduduk juga telah mulai dilakukan secara bertahap. Dimulai dengan 227 Kepala Keluarga pada 20 Desember 2025 dari lahan perkebunan sawit seluas 6.330,78 hektar.
"(Satgas) telah melakukan relokasi penduduk tahap satu pada tanggal 20 Desember 2025 terhadap 227 KK dari lahan perkebunan sawit seluas 6.330,78 hektare," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Restorasi besar-besaran Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) resmi digulirkan kembali. Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni turun langsung ke lapangan melakukan penanaman, menandai percepatan pemulihan kawasan yang selama puluhan tahun menjadi habitat penting Gajah Sumatera namun terus terdesak oleh perambahan.
“Proses restorasi Taman Nasional Tesso Nilo terus dilakukan. Kita terus bekerja untuk memastikan Domang dan kawan-kawan rumahnya tidak diganggu dan mereka bisa hidup di alam bebas,” ujar Raja Antoni saat meninjau lokasi, dikutip Sabtu, 29 November 2025.
Ia menyebut upaya ini melanjutkan kerja yang sebelumnya telah dimulai Wakil Menteri Kehutanan Rohmat Marzuki. Fokus awal restorasi mencakup area 31 ribu hektare, yang kemudian akan diperluas menjadi 80 ribu hektare sesuai SK terbaru.
- ANTARA FOTO/FB Anggoro
Raja Antoni menjelaskan bahwa pemerintah menargetkan proses penanaman berjalan cepat. “Pak Wamen kemarin sudah memulai proses restorasi kawasan Tesso Nilo. Rencananya 511 hektar, dan insyallah sudah ada komitmen 7 ribuan lagi yang akan ditanam,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberi instruksi tegas kepada Satgas PKH untuk memulihkan Tesso Nilo sebagai habitat Gajah Sumatera. Menurutnya, persoalan Tesso Nilo bukan masalah yang muncul baru-baru ini, melainkan krisis yang telah berlangsung puluhan tahun.





