FAJAR, TORAJA — Praktik penimbunan dan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) yang diduga tidak sesuai ketentuan masih menjadi perhatian masyarakat di wilayah Tana Toraja dan Toraja Utara.
BBM, khususnya jenis solar, disebut-sebut kerap dialirkan untuk kebutuhan proyek hingga dibawa ke luar daerah seperti Enrekang, Palopo, Luwu Raya, bahkan Morowali. Kondisi ini memunculkan kekhawatiran warga akan kelangkaan dan distribusi BBM yang tidak merata.
Sorotan juga mengarah pada dugaan kurang optimalnya pengawasan terhadap sejumlah SPBU di wilayah tersebut. Salah satu yang menjadi perhatian publik adalah SPBU Minanga di Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja. Warga menilai aktivitas pengisian BBM di SPBU itu kerap melibatkan kendaraan yang diduga telah dimodifikasi.
Masyarakat sekitar sering melihat truk tanpa pelat nomor mengisi BBM dalam jumlah besar.
Truk yang dimaksud berwarna hijau tosca dan dilengkapi tangki rakitan di bagian bak belakang dengan kapasitas besar.
Masyarakat berharap Pertamina Patra Niaga bersama aparat penegak hukum dapat melakukan pengawasan lebih ketat dan transparan.
Hingga berita ini diturunkan, pemilik SPBU Minanga maupun pihak aparat penegak hukum, khususnya Polres Tana Toraja, belum memberikan keterangan resmi terkait isu tersebut. (edy)



