Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Jakarta
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari mengungkapkan keberhasilan diplomasi olahraga Indonesia di level global setelah Federasi Angkat Besi Dunia menerima usulan pemisahan kelas berat badan pada Olimpiade Los Angeles 2028.
Keputusan ini berdampak langsung bagi peluang medali Indonesia. Selama beberapa tahun terakhir, Indonesia menghadapi dilema teknis karena dua lifter terbaiknya, Rizki Juniansyah dan Rahmat Erwin Abdullah, berada di kelas berat badan yang sama, yakni 73 kg.
Kondisi tersebut memaksa Indonesia berpotensi “saling menyingkirkan” atlet sendiri dalam perebutan tiket dan medali Olimpiade.
“Paling menarik adalah diplomasi NOC Indonesia ke Federasi Angkat Besi Dunia akhirnya diterima. Di Olimpiade LA 2028, nomornya dipecah menjadi 75 kg dan 85 kg,” kata Okto ketika ditemui oleh wartawan termasuk tvrinews.com di Jakarta, Rabu, 24 Desember 2025.
Dengan pemisahan kelas tersebut, Indonesia kini memiliki ruang strategis untuk menempatkan dua lifter elite di kategori berbeda. Rizki atlet akan bertanding di kelas 75 kg dan Erwin di kelas 85 kg, sehingga peluang medali emas dapat dimaksimalkan tanpa konflik internal.
Keputusan ini dinilai selaras dengan performa aktual kedua atlet. Pada SEA Games 2025 di Thailand, Rizki turun di kelas 79 kg dan Rahmat bertanding di kelas 88 kg. Keduanya sama-sama meraih medali emas dan bahkan mencetak rekor dunia.
“Bukan rekor Asia Tenggara, bukan rekor Asia, tapi rekor dunia. Ini luar biasa dan jadi sinyal kuat untuk Olimpiade LA 2028,” kata Okto.
Ia menilai keberhasilan ini menegaskan pentingnya peran diplomasi olahraga dalam perjuangan prestasi, bukan hanya pembinaan teknis di lapangan. Tanpa intervensi kebijakan di level federasi internasional, potensi maksimal atlet bisa terhambat oleh regulasi.
Pemisahan kelas angkat besi di Olimpiade LA 2028 menjadi modal strategis bagi Indonesia dalam menjaga kesinambungan prestasi Olimpiade. Angkat besi selama ini menjadi salah satu cabang andalan penyumbang medali bagi Merah Putih.
Dengan struktur nomor yang lebih ideal dan performa atlet yang terus menanjak, Indonesia kini memiliki fondasi lebih kuat untuk menjaga tradisi podium di Olimpiade mendatang.
Editor: Redaktur TVRINews





