Pantau - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menjadikan riset sebagai salah satu dasar utama dalam pengambilan keputusan pembangunan daerah melalui kolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki komitmen kuat agar riset menjadi fondasi utama dalam merumuskan arah pembangunan daerah.
"Pemprov Jabar memiliki komitmen agar riset menjadi salah satu dasar utama dalam pengambilan keputusan pembangunan," ungkap Dedi Mulyadi.
Ia menegaskan bahwa penelitian yang kuat merupakan sebuah keharusan bagi suatu daerah karena riset yang lemah berpotensi membuat pembangunan tidak selaras dengan harapan masyarakat serta tidak berorientasi jangka panjang.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, menurut Dedi, mendukung berbagai penelitian strategis, termasuk riset pengembangan produktivitas ekonomi dan produktivitas pertanian.
Salah satu hasil nyata kolaborasi tersebut adalah pengembangan benih padi unggul hasil penelitian BRIN yang diharapkan dapat digunakan pada masa tanam kedua sekitar Mei atau Juni 2026.
"Dan kita menyoroti yang akan segera dirasakan oleh warga Jawa Barat adalah lahirnya benih-benih baru padi yang nanti varietasnya akan segera disemai atau didemplot, dan kita harapkan tahun ini sudah bisa didistribusikan karena alokasi pembiayaannya sudah ada," kata Dedi Mulyadi.
Sebelumnya, BRIN dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat secara resmi memulai kolaborasi pembentukan Rumah Inovasi Daerah pada Rabu, 24 Desember 2025.
Peresmian kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Kepala BRIN Arif Satria di Gedung Pakuan, Bandung.
Rumah Inovasi Daerah direncanakan menjadi pusat pengembangan riset dan inovasi yang diharapkan mampu mengakselerasi pembangunan ekonomi, pembangunan sosial, serta pengelolaan lingkungan hidup di Jawa Barat.
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5454696/original/039251900_1766569015-Puspen_Kemendagri.jpeg)


