REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO, – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) berhasil meraih penghargaan Silver Winner dalam Anugerah Diktisaintek 2025 untuk kategori Kerjasama Internasional Terbaik (PTN-BLU). Penghargaan ini menunjukkan eksistensi UNG di tingkat nasional.
Ketua Kelompok Kerja untuk kerjasama internasional UNG, Titien Fatmawati Mohamad, menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari kolaborasi UNG dengan German Government Cooperation Agency, Deustche Gesellschaft for Internationale Zusammenarbeit (GIZ) dalam bidang pengabdian masyarakat serta kerjasama penelitian dengan Sussex University dan Monash University melalui program penelitian LEAF Indonesia.
UNG menjadi perguruan tinggi pertama di Indonesia yang berkolaborasi langsung dengan GIZ dalam kemitraan yang berlangsung dari tahun 2020 hingga 2026. Fokus utama kemitraan ini adalah pada bidang pengabdian masyarakat untuk memperkuat implementasi pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Selain itu, kerjasama internasional UNG dalam penelitian LEAF Indonesia juga menjadi aspek penting dalam penilaian penghargaan ini. Penelitian dilakukan di tiga provinsi, yaitu Gorontalo, Papua Barat, dan Kalimantan Timur, dengan fokus utama di Provinsi Gorontalo. Program ini melibatkan peneliti dari UNG, University of Sussex, dan Monash University serta didukung oleh Universitas Mulawarman dan Universitas Papua, didanai oleh The Global Centre on Biodiversity for Climate (GCBC) UK.
Menurut Titien, penelitian ini bertujuan mengembangkan skenario penggunaan lahan yang mengintegrasikan adaptasi perubahan iklim, konservasi keanekaragaman hayati, mata pencaharian petani, dan kebutuhan keamanan pangan melalui penelitian partisipatif dan pelatihan.
'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}Konten ini diolah dengan bantuan AI.


