jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyampaikan tiga poin ketika hadir dalam Musyawarah Kubro di Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Minggu (21/12).
Gus Yahya mengklaim tiga poin itu disampaikan bukan dalam rangka kepentingan individu, yakni mempertahankan posisi sebagai Ketum PBNU.
BACA JUGA: Gus Yahya Apresiasi Strategi Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
"Ini bukan soal saya harus, tidak rela kehilangan jabatan atau apa, tetapi saya dalam posisi menjaga tiga hak," ujar dia dalam konferensi pers di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (24/12).
Pertama, Gus Yahya menyinggung hak untuk memperoleh keadilan setelah dianggap melanggar aturan organisasi.
BACA JUGA: Gus Yahya Klaim Sudah Berusaha Islah, Tetapi Tak Disambut Miftachul Achyar
Dia mengaku tidak memperoleh hak jawab menyikapi tuduhan yang muncul dari Rapat Harian Syuriyah PBNU.
"Hak pribadi saya untuk diperlakukan adil, bahwa kalau saya dituduh, dituduh dengan tuduhan apa pun, saya ini berhak untuk diminta klarifikasi, saya berhak untuk mendapatkan jawaban," kata dia.
BACA JUGA: Gus Yahya Tak Masalah Jika Muktamar NU Digelar Besok Pagi
Gus Yahya mengatakan forum Musyawarah Kubro dipakai untuk menerangkan pentingnya menjaga wibawa ulama di forum Syuriyah.
Dia mengatakan lembaga Syuriyah PBNU ini diisi para ulama. Pria kelahiran Jawa Tengah itu merasa perlu meluruskan keputusan forum yang dianggap tidak adil.
"Kalau kemudian forum Syuriyah itu membuat keputusan dengan cara yang tidak adil, lalu ada persepsi seolah-olah cara seperti itu dibenarkan oleh sariat, karena yang dilakukan itu ulama-ulama, nah, ini tentu luar biasa berbahaya, kalau kemudian orang-orang bilang bahwa kalau begitu main begini ini boleh, secara syariat misalnya itu tidak bisa. Ini harus saya jaga," ujarnya.
Gus Yahya dalam Musyawarah Kubro merasa perlu menjaga integritas organisasi dengan setiap keputusan dibuat tanpa menerabas aturan.
"Organisasi ini memiliki tatanan, ini harus dipelihara integritasnya, tidak boleh diterabas begitu saja, hanya karena kepentingan-kepentingan. Hanya karena beda pendapat. Hanya karena perbedaan diantara sesama pengurus atau personal, tidak boleh begitu, ada tantanannya," ujar Gus Yahya. (ast/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan


/https%3A%2F%2Fcdn-dam.kompas.id%2Fphoto%2Fori%2F2022%2F05%2F31%2Fee0e68bf-4c07-4883-919f-e09b444c3eec.jpg)

