Momen-momen Prabowo Hadiri Penyerahan Rp 6,6 Triliun Hasil Penertiban Hutan

kumparan.com
14 jam lalu
Cover Berita

Presiden Prabowo Subianto menghadiri penyerahan uang rampasan negara hasil penertiban kawasan hutan Rp 6,6 triliun. Proses penyerahan dilakukan di Gedung Bundar Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta, Rabu (24/12).

Saat tiba di Kejagung, Prabowo langsung disambut oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, hingga Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa.

Sejumlah momen tersaji dalam proses penyerahan tersebut. Berikut selengkapnya.

Tinjau Tumpukan Uang

Begitu tiba di Kejagung, Prabowo langsung mendatangi tumpukan uang tunai Rp 6,6 triliun hasil rampasan itu. Dia tampak sempat berbincang sebentar dengan Menhan dan Jaksa Agung.

Turut hadir dalam acara ini, Menhut Raja Juli Antoni, CEO BPI Danantara Rosan Roeslani, Kepala BPKP Yusuf Ateh, Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, hingga Seskab Letkol Teddy Indra Wijaya.

Adapun Rp 6,6 triliun itu dikumpulkan oleh Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) dari berbagai upaya penertiban yang telah dilakukan. Uang kemudian diserahkan kepada negara melalui Kementerian Keuangan.

Prabowo: Preman Dibayar Lawan Satgas PKH

Dalam momen tersebut, Prabowo memuji kerja seluruh petugas di lapangan. Ia menyebut, para petugas itu berhadapan dengan para korporasi yang bertindak sewenang-wenang atas hutan.

"Terima kasih telah bekerja keras di medan-medan yang sulit, harus verifikasi, mengecek 4 juta hektare tidak sedikit," kata Prabowo.

Ia menyebut, para korporasi perambah dan pelanggar unsur kehutanan itu melakukan segala cara untuk melawan petugas Satgas PKH. Termasuk menyewa preman.

"Jumlah korporasi korporasi yang melanggar, upaya upaya korporasi itu untuk menghambat verifikasi, penyelidikan, investigasi. Upaya upaya perlawanan yang kita mengerti dan paham, rakyat yang dihasut, preman yang dibayar untuk menantang dan melawan petugas," kata Prabowo.

Menurutnya, perjuangan satgas tersebut tak banyak disorot. Termasuk oleh para influencer di media sosial. "Ini di tempat yang jauh tidak terlihat media, kamera, influencer influencer, vlogger, dan sebagainya. Tapi saudara bekerja terus tanpa ragu," katanya.

"Karena kesetiaan saudara kepada NKRI, karena cinta saudara kepada bangsa dan Tanah Air. Saya terima kasih," sambung dia.

Puluhan Tahun Perambah Hutan Hina Negara

Selain memuji kinerja satgas, Prabowo juga menyinggung soal korporasi perambah hutan yang disebutnya sebagai penganut paham Serakahnomics.

"Saya kira ini bisa dikatakan baru ujung dari kerugian bangsa dan negara kita, baru ujung. Penyimpanan seperti ni sudah berjalan belasan bahkan puluhan tahun," kata Prabowo.

Para korporasi itu serakah dan mengagungkan segala cara demi kepentingan pribadi. Bahkan merambah dan merusak hutan yang bisa berdampak bencana.

"Ini dilakukan oleh mereka menganut paham Serakahnomics. Berani melecehkan, berani menghina NKRI, menganggap sepele pemerintah RI, menganggap pejabat tiap eselon bisa disogok sehingga mereka berkehendak sesuka mereka," tegas Prabowo.

Pesan Prabowo ke Satgas PKH: Jangan Ragu

Prabowo menyebut, Satgas PKH sengaja dibentuknya setelah baru sekitar 3 bulan menjabat. Dia menitipkan pesan pada jajaran Satgas PKH agar tak ragu melakukan penindakan.

"Jangan ragu-ragu, tidak pandang bulu. Jangan mau dilobi sini, dilobi sana. Tegakkan peraturan, selamatkan kekayaan negara," ujar Prabowo.

Prabowo menambahkan, pencapaian yang telah dilakukan Satgas PKH saat ini barulah awal dari pemulihan kerugian yang dialami negara.

Pasalnya, menurut dia, negara sudah mengalami kerugian yang jauh lebih besar.

"Hari ini sekian triliun, yang saya katakan baru ujungnya. Sesungguhnya kalau kita pelajari kerugian kita sangat-sangat besar," kata Prabowo.

"Kalau kita teliti dengan baik, mungkin dendanya ratusan triliun harus dibayar. Ada yang bandel, mungkin anggap sepele, ya kita sudah buktikan dan kita akan buktikan bahwa kita tidak main-main," tambahnya.

Prabowo ke Jaksa Agung: Anda Didoakan Rakyat

Dalam momen itu pula, Prabowo menyampaikan apresiasi kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin.

"Terima kasih Jaksa Agung, leadership Anda, mungkin Anda tidak populer, tapi tidak populer bagi segelintir maling-maling itu," kata Prabowo.

"Anda didoakan oleh seluruh rakyat Indonesia. terima kasih, teruskan perjuangan," ujarnya.

Prabowo juga menyampaikan salam hormat kepada seluruh anggota Satgas PKH yang sudah bekerja sampai saat ini. Dia meminta penertiban ini terus dilakukan.

"Saudara-saudara adalah ujung tombak. Hormat saya kepada Saudara-saudara sekalian," ujar Prabowo sambil memberikan hormat.

Prabowo: Mati untuk Rakyat, Kehormatan untuk Saya

Prabowo menyadari ada sebagian masyarakat yang menertawakan pernyataannya terkait kekuatan asing yang mencoba memecah bangsa. Dia mengaku tak peduli akan hal tersebut.

Prabowo menyatakan dirinya telah dipilih oleh rakyat Indonesia. Sehingga, dia rela mati bagi bangsa dan negara.

"Kalau saya bicara kekuatan asing, saya diketawain, saya tidak peduli. Saya dipilih, saya dilantik rakyat Indonesia, saya akan mati untuk rakyat Indonesia," ujar Prabowo.

"Bagi saya mati untuk rakyat, kehormatan untuk saya," tambah dia.

Prabowo menjelaskan, sebuah negara ibarat seperti manusia dan anggaran atau uang seakan darah yang mengalir. Sehingga, dia menyebut, kebocoran-kebocoran yang terjadi tak boleh dibiarkan.

Prabowo ke Satgas PKH: 2026 Harus Lebih Berani

Prabowo mengakui masih banyak kerugian negara yang perlu dipulihkan. Dia menilai, pada 2026 mendatang, perlu ada langkah yang lebih besar untuk menuntaskannya.

"Ya jadi ini hari ini, saya bahagia. Walaupun pekerjaan masih... perjalanan masih berat. Tapi saya punya... punya insting bahwa tahun 2026 kita akan melakukan langkah-langkah yang lebih berani lagi," kata Prabowo.

Prabowo bilang, pemulihan kerugian negara yang telah dilakukan selama ini sudah cukup baik. Karenanya, perlu ada upaya yang lebih baik lagi ke depannya.

"Kita sekarang sudah istilahnya kepalang tanggung," ujar dia.

Prabowo: Jadilah Jaksa yang Berani dan Jujur

Masih dalam momen yang sama, Prabowo menitipkan sebuah pesan untuk Korps Adhyaksa. Dia meminta agar jajaran kejaksaan bisa terus bersikap berani dan jujur.

Pesan itu disampaikan Prabowo dalam prasasti yang ditulisnya usai menyaksikan penyerahan Rp 6,6 triliun hasil penertiban kawasan hutan.

"Jadilah Jaksa yang berani dan jujur membela keadilan demi bangsa dan rakyat Indonesia tercinta!" tulis Prabowo.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
BMKG Prediksi Seluruh Wilayah Jakarta Diguyur Hujan Hari Ini
• 15 jam laluokezone.com
thumb
Gibran Hadiri Perayaan Natal di Jateng dan Tinjau Arus Mudik
• 12 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Ribuan Bibit Sawit dan Telur Belangkas Dimusnahkan Karantina Kalsel karena Tak Miliki Dokumen Resmi
• 18 jam lalupantau.com
thumb
30 Negara Ini Tak Punya Tentara, Apa Alasannya?
• 2 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Kenapa Pemula Padel Sering Panik Saat Bola Kena Dinding? Tak Perlu Khawatir, Ini Cara Mengatasinya!
• 22 jam lalutvonenews.com
Berhasil disimpan.