Pantau - Tahun 2025 digambarkan sebagai periode ketika kehadiran negara mulai benar-benar terasa dalam kehidupan sehari-hari warga melalui perubahan kebijakan yang langsung dirasakan masyarakat.
Salah satu perubahan yang menonjol dirasakan masyarakat perkotaan adalah berkurangnya penggunaan sirine pengawalan kendaraan pejabat di jalan raya.
Hilangnya bunyi sirine yang kerap terdengar di ruang publik dipahami masyarakat sebagai sinyal pergeseran relasi antara negara dan warga.
Sirine kendaraan selama ini dipandang sebagai penanda prioritas kekuasaan di jalan raya yang menuntut pengguna jalan lain untuk mengalah.
Ketika sirine tidak lagi digunakan, pesan yang diterima publik adalah negara mulai menahan diri dan mengurangi praktik demonstrasi kekuasaan.
Perubahan tersebut dinilai lebih mudah dirasakan warga dibandingkan indikator kinerja formal karena berdampak langsung pada aktivitas harian.
Perlindungan Konsumen dan Lingkungan Jadi SorotanSepanjang 2025, pemerintah juga mulai menangani secara terbuka persoalan kualitas minyak goreng, beras, dan bahan bakar minyak yang lama dikeluhkan masyarakat.
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto membuka penanganan kasus praktik oplosan dan pelanggaran mutu ke ruang publik sebagai bagian dari perlindungan konsumen.
Penanganan tersebut menyangkut aspek keadilan sehari-hari karena berkaitan langsung dengan dapur rumah tangga dan ongkos hidup masyarakat.
Perlindungan konsumen dinilai menjadi salah satu bentuk kehadiran negara yang paling nyata meski kerap luput dari sorotan kebijakan besar.
Di bidang lingkungan, negara hadir melalui penegakan hukum dengan penyitaan jutaan hektare lahan sawit ilegal dan penertiban tambang tanpa izin.
Perlindungan kawasan sensitif seperti Raja Ampat di Papua Barat Daya menunjukkan sikap tegas negara terhadap kerusakan lingkungan.
Bagi masyarakat daerah, kebijakan lingkungan berdampak langsung karena kerusakan alam hadir dalam bentuk banjir, longsor, dan hilangnya mata pencaharian.
Peran Global dan Ujian Janji NegaraPada tingkat global, 2025 menandai meningkatnya peran Indonesia di panggung internasional melalui kehadiran Presiden Prabowo Subianto di berbagai forum dunia.
Partisipasi dalam defile militer di Prancis, Sidang Umum PBB, serta inisiatif resolusi perdamaian Gaza meningkatkan rasa percaya diri nasional.
Di bidang ekonomi, kehadiran negara dirasakan melalui kesepakatan dagang lintas kawasan, penguatan transaksi mata uang lokal, dan penerapan QRIS lintas negara.
Manfaat kebijakan ekonomi tersebut dirasakan langsung oleh masyarakat dan pelaku usaha tanpa harus memahami dinamika geopolitik global.
Keberanian politik juga tercermin dari kebijakan pemberian abolisi dan amnesti oleh Presiden yang memicu perdebatan publik.
Kebijakan tersebut mengirim pesan bahwa negara bersedia mengoreksi proses hukum yang dipersepsikan tidak adil.
Memasuki 2026, publik menanti pemenuhan janji pemerintah termasuk penyelesaian Program Makan Bergizi Gratis yang ditargetkan tuntas pada Juni 2026.
Tahun 2026 diproyeksikan menjadi ujian apakah negara tidak hanya bertindak, tetapi juga konsisten memenuhi janji kepada masyarakat.


