Prabowo Tak Ambil Pusing Meski Ditertawakan Jika Bicara Kekuatan Asing

detik.com
12 jam lalu
Cover Berita
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto menegaskan tidak ambil pusing meski kerap mendapat cibiran saat berbicara soal kekuatan asing yang tidak menghendaki Indonesia maju. Ia tak memperdulikan hal tersebut.

Prabowo menyampaikan sambutan dalam acara penyerahan hasil penyelamatan keuangan negara di Kejagung, Jakarta Selatan, Rabu (24/12/2025). Prabowo awalnya menggambarkan dampak parah kebocoran pengelolaan anggaran dan kekayaan sumber daya alam bagi suatu negara.

"Berkali-kali saya katakan, negara itu ibarat badan, ibarat badan manusia. Kekayaan, uang, uang dan segala kekayaan itu ibarat darah. Kalau badan manusia tiap hari bocor, bocor, bocor, sekian cc, di ujungnya badan itu kolaps, mati," kata Prabowo.

Baca juga: Kejagung Pastikan Uang Rp 6,6 T Diserahkan ke Negara Bukan Pinjam dari Bank

Prabowo mengibaratkan kebocoran negara dengan kebocoran darah di tubuh manusia. Ia membeberkan kebocoran yang diakibatkan dari perilaku penyelewengan. Hal itu lah yang dikehendaki kekuatan asing.

"Negara sama. Di ujungnya, kekayaan kita bocor, bocor, bocor, dirampok, dicuri, laporan palsu, under invoicing, pejabat disogok, nyelundup, nyelundup keluar, nyelundup ke dalem, gimana negara bisa bertahan. Ini yang dikehendaki oleh beberapa kekuatan," sambung dia.

Ketum Gerindra ini lantas mengungkap dirinya yang kerap ditertawakan saat bicara kekuatan asing. Ia tak peduli dengan hal tersebut.

"Kalau saya bicara kekuatan asing, saya diketawain, saya tidak peduli. Saya dipilih, saya dilantik oleh rakyat Indonesia, saya akan mati untuk rakyat Indonesia. Bagi saya, mati untuk rakyat kehormatan bagi saya," kata Prabowo.

Baca juga: Prabowo Tulis Pesan di Prasasti Kejagung: Jadilah Jaksa yang Berani dan Jujur

Dalam kegiatan tersebut, Prabowo menyaksikan penyerahan hasil penyelamatan keuangan negara dari penyalahgunaan kawasan hutan senilai Rp 6,6 triliun di Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta. Prabowo menyebut nilai kerugian itu belum seberapa.

"Kita bisa lihat hari ini sekian triliun yang saya katakan baru ujungnya. Sesungguhnya kalau kita pelajari kerugian kita sangat-sangat besar, kalau tidak salah, kalau kita teliti dengan baik, mungkin dendanya ratusan triliun harus dibayar," katanya.




(eva/whn)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
PDIP Gelar Natal 2025 di Tapanuli Tengah, Hasto: Natal Itu Keberpihakan bagi Korban Bencana
• 6 jam laluliputan6.com
thumb
Keramaian Tanah Abang Hingga 27 Desember, Siap Berdesakan?
• 7 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Ibadah Malam Natal di Gereja Toraja Jemaat Tello Batua Berlangsung Khidmat | BERUT
• 20 jam lalukompas.tv
thumb
Adik Lionel Messi Kecelakaan Tragis di AS Hingga Tunda Pernikahan
• 9 menit lalumedcom.id
thumb
BNI Kanwil 11 Siapkan Uang Tunai Rp 3,4 Triliun Hadapi Libur Nataru 2025/2026
• 19 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.