Pimpin Repatriasi Orangutan, Menhut Ungkit Komitmen Berantas Perdagangan Satwa

jpnn.com
12 jam lalu
Cover Berita

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni memimpin langsung proses repatriasi atau pemulangan empat orangutan dari Thailand ke Indonesia yang diperjualbelikan secara ilegal.

Keempat primata tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Selasa (23/12) sekitar pukul 19.00 WIB dengan pesawat Garuda Indonesia GA-867.

BACA JUGA: Menhut Raja Juli: Pemerintah Mempercepat Pengakuan 1,4 Juta Hektare Hutan Adat

Raja Juli menuturkan proses pemulangan repatriasi orangutan menjadi tanda kehadiran negara dalam melindungi satwa liar dari praktik ilegal.

"Hari yang bahagia bisa menyaksikan kerja keras antarkementerian, lembaga, bahkan internasional untuk repatriasi empat individu orangutan Sumatera dan Tapanuli," ujar Raja Antoni dalam keterangan persnya, Rabu (24/12).

BACA JUGA: Menhut hingga Kapolda Riau Turun ke Lapangan, Pemulihan TNTN Dimulai

Eks Plt Wakil Kepala Otorita IKN itu mengatakan ke depan negara perlu memperkuat perbatasan demi mencegah perdagangan ilegal satwa langka.

"Selain bahagian saya secara pribadi merasa sedih, karena kejahatan jual beli satwa liar ini masih saja terjadi," ujarnya.

BACA JUGA: Menhut Ingin Membentuk Kanwil Kehutanan, Ketum IKA SKMA: Itu Bukan Jawaban

Adapun, keempat orangutan direpatriasi setelah menjadi korban perdagangan ilegal yang digagalkan otoritas Thailand pada awal 2025 lalu.

"Perlu kerja keras antar lembaga institusi dan kementerian untuk serius lagi menjaga border sehingga perdagangan ilegal yang terjadi," tuturnya.

Keempat individu primata itu terdiri dari tiga orangutan Sumatra dan satu individu orangutan Tapanuli. Saat disita, usia mereka diperkirakan masih di bawah satu bulan. 

Selanjutnya, satwa langka ini akan dibawa ke Pusat Rehabilitasi Sumatran Rescue Alliance (SRA) di Langkat, Sumatera Utara.

Raaja Juli menuturkan bahwa empat primata dibawa ke SRA untuk menjalani proses rehabilitasi sebelum akhirnya dilepasliarkan ke habitat aslinya.

"Mereka sungguh tidak layak diperjualbelikan. Mereka layak tinggal di hutan yang merupakan rumah mereka," pungkas Raja Juli. (ast/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Gibran Minta TNI-Polri hingga Dishub Siaga Penuh Selama Libur Natal dan Tahun Baru
• 7 jam laluliputan6.com
thumb
Gus Yahya Respons Tabayyun Rais Aam: Tolak Keputusan, Ajak Islah
• 22 jam lalukumparan.com
thumb
Gibran Tinjau Kesiapan Nataru di Stasiun Tawang, Bagikan Paket Sembako untuk Ojol
• 6 jam lalukompas.tv
thumb
Pemkot Tangerang Selatan Tetapkan Darurat Sampah, Menumpuk di Jalan
• 4 jam lalumerahputih.com
thumb
Khutbah Malam Natal, Paus Leo Ingatkan Umat Kristen untuk Membantu Kaum Miskin dan Orang Asing
• 7 jam laluokezone.com
Berhasil disimpan.