Perselingkuhan dan Judi Daring Disinggung dalam Homili Natal

KUPANG, KOMPAS - Dalam perayaan Natal 2025, umat Katolik seluruh Indonesia diarahkan pada tema "Allah Hadir Menyelamatkan Keluarga". Berbagai persoalan keluarga seperti perselingkuhan, perceraian, dan judi daring diingatkan dalam homili atau khotbah.

Pesan penting itu ditekankan Uskup Agung Kupang MGR Hironimus Pakaenoni dalam surat gembala yang dibacakan di semua gereja Katolik di Keuskupan Agung Kupang. Wilayah keuskupan itu mencakup, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Rote, Sabu Raijua, dan Alor.

Romo Yoakim Konis membaca surat gembala itu saat memimpin perayaan ekaristi di Kepala Santo Agustinus Bello, Kota Kupang, pada Kamis (25/12/2025). Perayaan yang berlangsung dua kali itu diikuti lebih dari 2.000 umat Katolik setempat.

"Kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan, perceraian, dan aborsi. Juga eksploitasi manusia, judi online dan pinjaman online yang dampaknya memprihatinkan," ucap Yoakim menyebutkan persoalan dalam keluarga yang sering ditemui akhir-akhir ini.

Oleh karena itu, lanjut dia, Natal yang memperingati kelahiran Yesus Kristus sekitar lebih dari 2.000 tahun silam, dapat dimaknai sebagai hadirnya Yesus dalam keluarga. Yesus datang sebagai Allah yang menjelma menjadi manusia.

Dikatakan, Yesus lahir dari rahim perawan Maria. Dikandung oleh Roh Kudus. Ketika itu, Maria sedang bertunangan dengan seorang pria bernama Yoseph. 

Batin Yoseph terguncang melihat kondisi Maria yang mengandung bukan anak biologis darinya. Ia ingin meninggalkan Maria. Namun dalam mimpi, Allah hadir mengingatkan Yoseph bahwa anak yang dikandung itu adalah anak Allah. 

Dengan kelahiran Yesus, keluarga senantiasa memperbarui diri dengan meninggalkan sikap dan perbuatan yang dapat merusak keutuhan keluarga. Yesus, Sang Juru Selamat Dunia, hadir membawa damai bagi bagi keluarga. "Keluarga yang terluka, Kristus lahir untuk menyembuhkan," kata Yoakim.

Seusai perayaan ekaristi, umat bersalaman, mengucapkan salam damai Natal. Perayaan tersebut berjalan dengan lancar. Mereka lalu saling mengunjungi dari satu rumah ke rumah lain. Mereka juga saling memberi maaf.

"Kedamaian itu bisa tercipta kalau ada kasih dan pengampunan. Hati jadi enak dan lega. Kalau masih ada iri, dendam, dan tidak memberi maaf, damai itu akan jauh dari hidup kita," kata Goris Takene, umat Katolik di Kota Kupang.

Sementara itu, Kapolda NTT Inspektur Jenderal Rudi Darmoko memimpin langsung patroli skala besar di wilayah hukum Polda NTT untuk pengamanan misa perayaan Natal. Patroli tersebut dilaksanakan bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi NTT.

“Bapak Kapolda turun langsung untuk memastikan seluruh pos pelayanan kepolisian sudah berjalan dengan baik dan terisi personel. Pengamanan berjalan dengan baik. Perayaan Natal lancar," kata Kepala Bidang Humas Polda NTT Komisaris Besar Henry Novika Chandra.

Kapolda juga melakukan pengecekan di bandara dan pelabuhan laut serta salah satu pusat perbelanjaan di Kota Kupang. Seluruh rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat, khususnya umat Nasrani yang merayakan Natal.

Selama perayaan berlangsung, hujan mengguyur sejumlah daerah di NTT. BMKG memperkirakan, cuaca buruk masih terus berlangsung hingga 28 Desember mendatang. Hal ini disebabkan adanya sirkulasi siklonik di utara Indonesia dan selatan NTT.

Pusaran angin membawa uap air untuk dibentuk jadi awan. Dinamika atmosfer itu berpotensi menjadi bibit siklon tropis. Akibatnya, terbentuk belokan, pertemuan, dan perlambatan kecepatan angin di wilayah NTT. 

"Kondisi ini mendukung terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat," kata Sti Nenot'ek, Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang.