ACEH UTARA, iNews.id - Pemerintah Kabupaten Aceh Utara kembali memperpanjang masa tanggap darurat bencana selama sepekan ke depan, yakni 23-29 Desember 2025. Keputusan ini diambil setelah evaluasi bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Beberapa pertimbangan keputusan tersebut, di antaranya masih ada wilayah terisolasi serta banyak pengungsi yang bertahan di tenda tidak layak huni.
Di Desa Buket Linteung, Kecamatan Langkahan, hampir seluruh rumah warga tersapu banjir dengan ketinggian air mencapai tiang listrik.
Ratusan kepala keluarga (KK) kini bertahan di tenda pengungsian berbahan terpal seadanya, bergantung pada bantuan untuk kebutuhan sehari-hari.
Pemerintah daerah menegaskan komitmen untuk memenuhi kebutuhan dasar pengungsi, termasuk penyaluran sembako melalui camat dan kepala desa.
Selain itu, pengungsi sangat membutuhkan perlengkapan ibadah seperti kain sarung, mukena, sajadah, serta posko kesehatan dan air bersih.
Data sementara menunjukkan, lebih dari 4.000 rumah hilang dan 7.000 rumah lainnya rusak akibat banjir bandang yang melanda pada 26 November lalu.
Bupati Aceh Utara, Ismail A Jalil menginstruksikan agar camat terus memantau distribusi pangan dan memastikan seluruh lokasi terdampak mendapat perhatian, bukan hanya wilayah yang viral.
"Kita sudah evaluasi dan ada beberapa tempat yang masih terisolasi kemudian banyak pengungsi yang belum mendapatkan tenda yang layak," ujar Ismail, Kamis (25/12/2025).
Bencana banjir bandang ini berdampak hampir ke seluruh Kabupaten Aceh Utara, sehingga diperlukan kerja keras dan perhatian bersama dalam penanganan serta pemulihan pasca bencana.
Original Article
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5455418/original/025236500_1766655388-Contraflow.jpeg)



